Hibata.id – Djakarian Hasan, warga Desa Buhu, Kecamatan Talaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, mengungkap secara terbuka dugaan penganiayaan yang dialaminya oleh Kepala Desa Buhu, Muhamad Daud Adam. Insiden tersebut terjadi pada Kamis, 3 April 2025, dan kini tengah ditangani oleh pihak kepolisian dari Polsek Telaga.
Pemuda yang akrab disapa Ian (23) itu menjelaskan bahwa kejadian bermula dari pernyataannya menanggapi janji Kepala Desa kepada sang ayah, Danial Hasan.
Saat itu, Muhamad Daud Adam disebutkan berjanji akan memberikan bantuan sapi dan rumah jika kembali menjabat sebagai Kepala Desa.
“Saya hanya mengingatkan agar janji tersebut tidak menjadi janji palsu,” ujar Ian saat diwawancarai pada Sabtu (19/4).
Namun pernyataan itu justru memicu kemarahan Kepala Desa. Ian mengungkapkan, setelah keluar dari ruangan, Kades langsung mencari tahu siapa yang menyampaikan pernyataan tersebut. Setelah Ian mengaku, ia langsung mendapat tamparan di pipi kiri.
“Belum sempat saya bereaksi, beliau menyuruh saya menurunkan kaki dari kursi. Tapi sebelum sempat saya lakukan, saya kembali ditampar dan dipukul di bagian perut kiri,” jelas Ian.
Setelah kejadian itu, Ian dibawa keluar dari ruangan. Namun, Kepala Desa kembali memanggilnya masuk untuk meminta maaf. Karena takut, Ian sempat menolak, tetapi akhirnya menuruti permintaan ayahnya.
“Saya masuk lagi, duduk di depannya dan meminta maaf. Tapi saya malah kembali ditampar dengan keras,” ungkapnya.
Akibat perlakuan tersebut, Ian mengaku mengalami gangguan pendengaran pada telinga kiri.
“Sampai hari ini, telinga kiri saya masih sakit dan pendengaran mulai terganggu,” tambahnya.
Ian juga membeberkan bahwa janji Kepala Desa bukan hal baru. Sebelumnya, pada masa kampanye Pilkades Buhu tahun 2021, Kades pernah berjanji membangun lapangan takraw untuk pemuda. Namun hingga kini, janji tersebut belum terealisasi.
“Janji-janji itu membuat saya meragukannya. Karena itu saya sampaikan jangan sampai jadi janji palsu,” katanya.
Kasus dugaan penganiayaan ini saat ini dalam penanganan pihak Polsek Telaga. Sementara itu, desakan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, terus menguat agar proses hukum terhadap Kepala Desa Buhu dilakukan secara transparan dan adil.