Hibata.id – Di balik bising deru motor penambang Bone Bolango, ada cerita tentang harapan, perjuangan, dan suara yang selama ini nyaris tak terdengar.
Salah satu suara itu kini bergema di ruang-ruang sidang parlemen daerah lewat sosok Limonu Hippy, anggota DPRD Provinsi Gorontalo yang kini duduk di Panitia Khusus (Pansus) Pertambangan.
Limonu tak asing dengan dunia pertambangan. Ia lahir dan tumbuh dari keluarga penambang rakyat.
Aroma tanah basah, beratnya cangkul, dan cemasnya menunggu hasil di ujung hari, pernah ia rasakan sendiri.
“Itulah mengapa saya tidak melihat tambang hanya sebagai komoditas, tapi sebagai ruang hidup bagi ribuan warga Gorontalo. Mereka adalah pekerja keras yang layak mendapat keadilan ekonomi,” ujarnya dalam perbincangan hangat bersama jurnalis, Rabu (14/5/2025).
Bagi Limonu, tambang rakyat bukan sekadar urusan emas atau logam, melainkan urusan keberlangsungan ekonomi sehari-hari.
Ia melihat penambang rakyat sebagai bagian dari denyut nadi prekonomian daerah yang selama ini belum sepenuhnya dilindungi negara.
Karena itu, ia memilih untuk memperjuangkan legalitas tambang rakyat sebagai langkah awal. Legalitas, menurutnya, bukan hanya memberi perlindungan hukum, tapi juga memberi martabat dan masa depan.
“Kita ingin daerah Bone Bolango juga merasakan keadilan yang sama. Jangan sampai ada wilayah kaya tambang, tapi rakyatnya tetap miskin karena tidak diberi ruang legal untuk mengelola,” tegasnya.
Bukan Anti-Investor
Limonu menegaskan, pihaknya tidak menolak investasi tambang dari luar. Ia justru menyambut baik kehadiran investor, selama tidak menyingkirkan masyarakat lokal.
“Investasi penting, tapi rakyat juga harus dilibatkan. Jangan sampai mereka hanya menjadi penonton di tanah mereka sendiri,” katanya.