Pernyataan Mbah Benu tersebut langsung menimbulkan kontroversi di kalangan berbagai pihak. Baik Majelis Ulama Indonesia (MUI) maupun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah memberikan tanggapan terhadap ucapan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit yang Membuat Babe Cabita Meninggal Dunia
PBNU bahkan secara tegas mengecam pernyataan tentang “menelpon” Allah SWT untuk mengetahui Hari Raya Idul Fitri. Baru-baru ini, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkap bahwa mereka telah melakukan dialog dengan Mbah Benu.
Dikutip dari CNNIndonesia, pertemuan antara PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta dengan pimpinan Jamaah Masjid Aolia, Raden Ibnu Hajar Pranolo atau lebih dikenal sebagai Mbah Benu, di Gunungkidul, telah menghasilkan perkembangan positif.
Pertemuan ini berlangsung setelah Jamaah Masjid Aolia merayakan Idulfitri pada Jumat (5/4), jauh lebih awal dibandingkan dengan lebaran versi pemerintah maupun Muhammadiyah yang diprediksi pada Rabu (10/4).
Baca halaman berikutnya…