Hibata.id – Kota Gorontalo kembali menjadi sorotan nasional melalui Open Turnamen Pencak Silat 2025, memperebutkan Wali Kota Cup. Ajang ini menarik perhatian publik karena diikuti lebih dari 300 pesilat dari berbagai provinsi. Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menyambut antusias tingginya minat peserta.
Turnamen yang digelar untuk memeriahkan Hari Pahlawan 2025 ini mengusung semangat keberanian, sportivitas, dan kebangkitan olahraga bela diri dari timur Indonesia. Adhan Dambea mengungkapkan, total hadiah yang disiapkan mencapai Rp 100 juta.
Ketua IPSI Kota Gorontalo, Husin Ali, menyebut, tahun ini turnamen digelar di dua arena sekaligus—langkah yang jarang dilakukan di tingkat daerah. Arena pertama berada di Bandhayo Lo Yiladia (BLY). Meski tanpa tribun, panitia menyiapkan tata ruang baru bagi penonton, sistem pencahayaan, serta area aman untuk atlet dan official.
“BLY akan menjadi arena padat, dekat dengan penonton, dan menghadirkan suasana tanding yang intens,” ujar Husin, Senin (10/11/2025).
Arena kedua berada di halaman rumah dinas Wali Kota Gorontalo, dipilih karena kapasitas besar dan akses publik yang luas. Husin memprediksi lokasi ini akan dipadati penonton, sehingga kompetisi terasa lebih meriah.
Panitia juga menyiapkan fasilitas digital pendukung, termasuk skor elektrik, tampilan hasil pertandingan, dan perangkat siaran, agar pertandingan mudah dipantau penonton maupun official.
“Insya Allah, turnamen semakin besar setelah Mimoza TV menyiarkan pertandingan secara langsung. Siaran live membuat Wali Kota Cup bukan sekadar euforia lokal, tapi tontonan bagi masyarakat luar daerah,” kata Husin.
Turnamen ini diikuti 10 perguruan silat besar dalam negeri, antara lain Ular Sakti, Tapak Suci, Persinas Asad, Teratai Matahari, Beladiri Prestasi, Pagar Nusa, PSHT, Rajawali Muda Indonesia, PSTD, dan Satria Muda Indonesia. Selain itu, empat perguruan besar dari luar Gorontalo juga ambil bagian.
“Perguruan-perguruan ini setiap hari memenuhi kota dengan suara latihan, komando pelatih, dan semangat para atlet muda,” ujar Husin.
Seluruh pertandingan dipimpin wasit dan juri bersertifikasi internasional dan nasional, didukung kader wasit muda IPSI Kota Gorontalo. “Standar pengadilan pertandingan ketat, objektif, dan sesuai regulasi IPSI. Penonton akan menyaksikan pertandingan yang bersih dan berkelas,” pungkas Husin.












