Hibata.id – Pejabat (Pj) Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid buka-bukaan soal Program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang dilaksanakan di Kota Gorontalo.
Meskipun mendapatkan dukungan, kata Ismail, perlu ada kejelasan lebih lanjut terkait intervensi yang dilakukan di tingkat kabupaten/kota.
“Kami diminta untuk memberikan support, tetapi support ini harus diperjelas. Apakah dari sisi anggaran atau bentuk intervensi lainnya?,” kata Ismail Madjid
Hal itu disampaikan Ismail Madjid di rapat koordinasi dan evaluasi (Rakorev) terkait penyerapan APBD 2024 pada Senin (13/1/2025).
Rapat itu dipimpin oleh Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, diikuti oleh pimpinan kabupaten dan kota, termasuk Pj Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid.
Setiap pimpinan daerah diberikan kesempatan untuk memaparkan realisasi APBD 2024 dan persoalan yang dihadapi di masing-masing daerah.
Ismail menjelaskan, pada evaluasi APBD 2025, kementerian juga telah mempertanyakan kesiapan kota untuk penganggaran Program Makan Bergizi Gratis (MGB).
“Meskipun di DTT kami sudah mengalokasikan dana, meski tidak banyak, namun langkah intervensi harus jelas,” ungkap Ismail.
Ismail juga menyentil soal kendala penginputan data realisasi APBD 2024 yang belum sepenuhnya optimal, atau baru sekitar 90 persen yang terinput.
Selain itu, Ismail juga menyinggung soal masalah terkait TPKD yang sebagian dari mereka belum memiliki kejelasan nasib yang berdampak ke penginputan data yang dibutuhkan.
“Namun, kabar baik datang dari realisasi DAK, yang rata-rata telah mencapai 100 persen.
Realisasi dana APC, non-APC, dan dana fiskal juha menunjukkan hasil positif. Ia bilang, ini bentuk komitmennya dalam memaksimalkan dana yang ada.
Meski begitu, Ismail juga menyinggung soal isu infrastruktur jalan kancil yang sering bermasalah setiap kali hujan, menjadi sorotan.
“Jalan kancil ini perlu pembenahan. Setiap kali hujan, jalan ini sulit dilalui. Kami sudah berulang kali menyampaikan hal ini kepada Pak Kadis PUPR,” jelasnya.
Meski pada tahun 2024 belum ada anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan, Ismail optimis bahwa pada tahun 2025, alokasi anggaran untuk jalan tersebut dapat direalisasikan.
“Ini merupakan bagian dari jalan provinsi, sehingga perlu perhatian lebih lanjut,” tutupnya.