Hibata.id – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa mutasi terhadap 1.086 personel Polri yang dilakukan pada Desember 2025 merupakan mekanisme rutin dalam rangka pembinaan karier serta pemenuhan kebutuhan organisasi.
Kapolri menjelaskan, rotasi dan mutasi personel dilakukan secara berkala untuk mengisi kebutuhan jabatan, memberikan promosi, kenaikan pangkat, hingga menggantikan personel yang memasuki masa purna tugas.
“Saya kira secara rutin institusi Polri melaksanakan kegiatan rotasi ataupun mutasi. Terlebih jika ada personel yang berakhir masa dinasnya, kemudian perlu dilakukan pergantian. Begitu juga dengan promosi dan kenaikan pangkat, sehingga Polri menyusun rencana rotasi dan mutasi secara terukur,” kata Listyo saat dilansir tirto, Sabtu (20/12/2025).
Selain mempertimbangkan kebutuhan organisasi, Kapolri menyampaikan bahwa Polri juga membuka ruang terhadap masukan publik, termasuk rekomendasi dari Komite Percepatan Reformasi Polri, khususnya terkait perspektif gender dalam penempatan jabatan strategis.
“Kami mengisi jabatan-jabatan di Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak serta Tindak Pidana Perdagangan Orang secara spesifik dari anggota Polwan,” ujar Listyo.
Menurut Kapolri, kebijakan tersebut bertujuan memperkuat pelayanan kepada masyarakat, terutama kelompok yang membutuhkan pendekatan dan perlindungan khusus.
“Pelayanan ini hanya bisa dilakukan secara optimal oleh Polwan. Selain itu, ada juga posisi Wakapolda yang kami percayakan kepada Polwan. Ke depan, perbaikan akan terus kami lakukan,” katanya menegaskan.
Sebagai informasi, Polri mencatat sebanyak 1.086 personel menjalani mutasi pada Desember 2025. Dari jumlah tersebut, 928 personel memperoleh promosi maupun penugasan setara (flat). Salah satu jabatan strategis yang mengalami pergantian adalah Kapolda Nusa Tenggara Barat, yang kini dipercayakan kepada Irjen Pol Edy Murbowo.
Sorotan publik juga tertuju pada peningkatan peran polisi wanita dalam mutasi kali ini. Sebanyak 35 Polwan mendapatkan promosi jabatan, termasuk satu perwira tinggi berpangkat Brigjen Pol, yakni Brigjen Pol Sulastiana, yang dipercaya menjabat sebagai Wakapolda Papua Barat.
Selain itu, 17 Polwan mendapat promosi ke pangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), dengan mayoritas mengisi jabatan Direktur Reserse Perlindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Dirres PPA dan PPO) di sejumlah Polda, antara lain Polda Metro Jaya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, hingga wilayah Indonesia Timur.
Tak hanya di tingkat Polda, enam Polwan juga dipercaya memimpin satuan kewilayahan sebagai Kapolres di Karimun, Majalengka, Batang, Tebing Tinggi, Purbalingga, dan Samosir.












