Hibata.id – Kabupaten Bone Bolango mengalami kenaikan harga komoditas bahan pokok, terutama cabai, pada September 2024 yang lalu. Kondisi ini turut berdampak pada meningkatnya inflasi di daerah tersebut.
Untuk merespons situasi ini, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bone Bolango, Budiyanto Sidiki, bergerak cepat mencari solusi.
Baca Juga: Kendalikan Inflasi, TPID Bone Bolango Diminta Stabilkan Harga Cabai
Bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Budiyanto melakukan kunjungan ke Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Senin (7/10/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin kerja sama strategis dalam pemenuhan suplai cabai rawit dan cabai merah dari Parigi Moutong ke Bone Bolango, guna menekan inflasi akibat defisit komoditas tersebut.
Budiyanto Sidiki menjelaskan bahwa Kabupaten Parigi Moutong dipilih sebagai mitra strategis karena daerah ini memiliki potensi besar dalam produksi cabai.
Baca Juga: TPID Bone Bolango Fokus pada 4K untuk Tekan Inflasi Daerah
“Kabupaten Parigi Moutong merupakan salah satu daerah agraris di Sulawesi Tengah, di mana sektor pertanian, khususnya cabai rawit dan cabai merah, memegang peranan penting dalam roda perekonomian. Hasil panen tahunan mereka mencapai sekitar 148 ribu kwintal dan telah menembus pasar luar daerah,” jelas Budiyanto saat penandatanganan kesepakatan bersama antara kedua kabupaten, Selasa (8/10/2024).
Kerja sama ini memungkinkan Kabupaten Bone Bolango untuk mendatangkan cabai dari Parigi Moutong saat terjadi defisit pasokan, sehingga dapat menstabilkan harga dan menekan laju inflasi.
“Kerja sama ini bersifat jangka panjang dan berkelanjutan, sehingga kami yakin bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih baik,” tambah Budiyanto.
Sementara itu, Penjabat Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo Djanggola, menyambut baik kerja sama ini. Ia menegaskan bahwa langkah ini adalah wujud nyata dari semangat gotong royong antara kedua daerah dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, terutama cabai rawit, cabai merah, hingga beras.
“Dengan kerja sama ini, kami berharap kebutuhan pokok masyarakat dapat teratasi dengan baik,” tandas Richard.
Langkah sinergis ini diharapkan mampu menstabilkan harga bahan pokok di Bone Bolango, serta menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan ekonomi.