Hibata.id – Di tengah hiruk-pikuk Pemilu 2024 yang sudah berlalu, banyak meninggalkan cerita menarik. Salah satunya dari para pemilih pemula yang ada di Kabupaten Bone Bolango.
Pemilih pemula banyak mengalami fenomena yang terbilang cukup mengkhawatirkan. Sejumlah pemilih muda ini menjadi sasaran serangan fajar atau politik uang.
Serangan Fajar sebuah istilah yang mengacu pada distribusi barang atau uang secara sembunyi-sembunyi oleh pihak tertentu. Mereka dengan sengaja mempengaruhi calon pemilih dengan uang.
Baca Juga: Politik Uang Bos Tambang Suwawa Berhembus Kencang di Masa Tenang
Menurut beberapa kesaksian, kegiatan serangan fajar ini tidak hanya terjadi di malam menjelang pemilihan. Tapi juga beberapa minggu sebelumnya.
Uang yang dibagikan pun bervariasi, mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 250 per orang. Uang tersebut diberikan tim sukses calon secara tunai.
Tidak hanya itu, sembari memberikan uang, para tim sukses memberikan janji-janji manis. Janji itu disampaikan langsung oleh perwakilan dari beberapa kandidat demi meyakinkan pemilih pemula.
“Awalnya saya kira ini hanya sedekah, tapi setelah diberitahu oleh teman, ternyata ini adalah bagian dari strategi membeli suara,” kata salah satu pemuda di Kecamatan Suwawa yang namanya tidak mau disebutkan.
Baca Juga: Dampak Jika Gunakan Ijazah Palsu Ketika Maju Caleg, di Gorontalo Ada?
Menurutnya, malam menjelang hari pemungutan suara, dirinya mendapatkan uang yang diantar oleh tim sukses. Masing-masing tim sukses mendatangi tongkrongan anak muda dan langsung memberikan uang tersebut.
“Bayangkan, di tongkrongan itu kami semua dikasih uang. Mereka meminta memilih calon ini. Beberapa jam kemudian datang lagi tim sukses lain membawa uang dan kami diminta memilih calon lain lagi,” tuturnya.
Diakui, malam itu masing-masing dari mereka mendapatkan banyak uang dari hasil serangan fajar. Mereka mengaku, banyak uang didapatkan dari calon anggota DPRD Kabupaten.
Baca Juga: Tambang Batu Hitam Suwawa Bisa Jadi Pemicu Maraknya Politik Uang
“Semua yang memberikan kami sikat, pendapatan saya malam itu hingga Rp 500 ribu. Mereka datang memberikan uang dan meminta kami memilih calon tertentu,” ia menandaskan.
Kasus serangan fajar di Bone Bolango ini menjadi peringatan keras bagi Bawaslu bahwa integritas dan kejujuran dalam proses demokrasi harusnya dijaga.
Pemilih, terutama pemilih pemula, memiliki peran penting dalam menentukan arah masa depan bangsa, dan hak tersebut harus dilindungi dari segala bentuk manipulasi dan pengaruh yang tidak sehat.