Scroll untuk baca berita
Kota Gorontalo

Dari Tangga Pasar ke Kursi Roda Baru: Perjalanan Haru Fatmawati Bertemu Wali Kota

Avatar of Hibata.id✅
×

Dari Tangga Pasar ke Kursi Roda Baru: Perjalanan Haru Fatmawati Bertemu Wali Kota

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea saat bertemu dengan Fatmawati Djibu di Pasar Sentral. (Foto: Humas Pemkot Gorontalo)/Hibata.id
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea saat bertemu dengan Fatmawati Djibu di Pasar Sentral. (Foto: Humas Pemkot Gorontalo)/Hibata.id

Hibata.id – Suasana Pasar Sentral Kota Gorontalo perlahan mereda saat senja tiba. Di antara deretan kios, seorang perempuan penyandang disabilitas, Fatmawati Djibu, tampak menunduk sambil menitikkan air mata. Setiap hari ia merangkak di lantai pasar untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Tangis Fatmawati pecah bukan karena kesedihan, tetapi karena menerima sesuatu yang tak pernah ia bayangkan, sebuah kursi roda baru dari Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea.

Peristiwa itu terjadi seusai pembagian bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) senilai Rp2 juta bagi 30 penyandang disabilitas oleh Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat di lantai II Pasar Sentral.

Baca Juga:  Wali Kota Gorontalo Ingin Gagas Pembangunan Perumahan Khusus PNS

Setelah acara, Fatmawati bersiap pulang dan mulai merangkak menuruni tangga menuju lantai dasar.

Adhan yang kebetulan berada di lokasi melihat kondisi tersebut. Tanpa ragu, ia memanggil ajudannya, Fadjar Milama, dan meminta agar segera dibelikan kursi roda di salah satu toko alat kesehatan di Kota Gorontalo.

Fadjar langsung bergegas menggunakan mobil dinas, sementara Adhan tetap menunggu di lantai I bersama para pedagang yang ingin mengetahui alasan ia tertahan cukup lama. Jawabannya muncul ketika kursi roda itu tiba.

“Begini seharusnya pemimpin, peduli dengan warganya,” ujar seorang tokoh masyarakat yang menyaksikan proses penyerahan bantunan tersebut.

Baca Juga:  Sosialisasi Posyandu Terintegrasi Kembali Digelar, Kali Ini di Dumbo Raya

Fatmawati, ibu tiga anak yang tinggal di sebuah kos di Kelurahan Huangobotu, langsung menangis haru saat duduk di kursi roda baru itu. Dengan suara bergetar, ia menggenggam tangan Adhan dan menyampaikan terima kasih.
“Ini impian saya sejak lama,” ucapnya.

Fatmawati mengaku selama ini menjalankan kios kecil untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sementara suaminya bekerja serabutan sebagai tukang bangunan. “Untuk makan saja kadang susah,” katanya.

Ucapan itu membuat Adhan terdiam sejenak. Ia mengakui pemerintah kota masih menghadapi persoalan piutang daerah dan menurunnya dana transfer dari pemerintah pusat.

Baca Juga:  Hebat! Kota Gorontalo Masuk Nominasi TPAKD Terbaik se-Sulawesi

Namun ia menegaskan bahwa keterbatasan anggaran tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan kebutuhan warga.

“Kesulitan anggaran tidak boleh menjadi penghalang. Saya harus mencari cara agar warga Kota Gorontalo bisa hidup lebih makmur,” ujarnya.

Di tengah kesibukan pasar, kursi roda itu menjadi hadiah kecil yang membawa perubahan besar bagi Fatmawati. Baginya, bantuan tersebut menjadi titik awal harapan baru untuk menjalani aktivitas dengan lebih layak.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel