Hibata.id – Indonesia dan China memperkuat kerja sama ekonomi biru melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) multisektoral yang mencakup industri kelautan, energi bersih, dan pariwisata bahari.
MoU ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi sektor kelautan Indonesia serta memperkuat posisi kedua negara dalam memanfaatkan potensi besar dari laut dan sumber daya alam lainnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kerja sama ini akan mencakup berbagai sektor, mulai dari industri hilirisasi produk kelautan, biofarmasi laut, hingga perbaikan dan pembangunan kapal, transportasi laut, serta pengembangan pelabuhan dan dermaga.
Selain itu, kerja sama ini juga akan meliputi pariwisata bahari dan rekreasi, serta energi bersih seperti fotovoltaik, tenaga angin, dan tenaga pasang surut.
“Kemitraan ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah produk dan jasa sektor kelautan Indonesia. Sektor kelautan akan menjadi pilar strategis dalam mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo,” ujar Airlangga di Beijing, Minggu (10/11/2024).
Kolaborasi Meningkatkan Ekonomi Biru
Airlangga menambahkan bahwa penandatanganan MoU ini menegaskan komitmen kuat dari Indonesia dan China untuk memperluas kolaborasi di bidang ekonomi biru. Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan energi laut dan industri perikanan yang berkelanjutan, sementara China dikenal sebagai pemimpin dalam pengembangan teknologi kelautan.
“Dengan perkembangan cepat di sektor teknologi kelautan, China dapat menjadi mitra strategis dalam mengembangkan sektor maritim Indonesia, baik dalam hal pembangunan kapal, pariwisata maritim, hingga biofarmasi laut yang terus berkembang,” jelasnya.
China Dukung Program Gizi Gratis Prabowo
Di sela penandatanganan MoU, pemerintah China juga menyatakan dukungannya terhadap program makan siang bergizi gratis yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo.
Program ini dirancang untuk meningkatkan gizi anak sekolah di Indonesia, mengadopsi program serupa yang telah dijalankan di China.
“China akan memberikan dukungan finansial untuk mendukung implementasi program ini di Indonesia. Program ini juga akan didukung oleh anggaran APBN,” jelas Airlangga, tanpa merinci besaran dukungan pendanaan yang diberikan.
Penandatanganan MoU ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan bilateral di Great Hall of the People, Beijing, pada Sabtu, 9 November 2024.
Kedua negara sepakat untuk menguatkan kerja sama di berbagai sektor, terutama dalam mengoptimalkan potensi ekonomi kelautan dan memperkuat ketahanan pangan melalui program gizi sekolah.
Langkah Strategis Menuju Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Kerja sama Indonesia dan China ini diyakini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekonomi biru dan energi terbarukan di Indonesia.
Program seperti pengembangan infrastruktur kelautan, energi bersih, dan pariwisata bahari diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan memperkokoh ketahanan ekonomi Indonesia.