Hibata.id – Sebanyak 50 kontingen memeriahkan Gorontalo Karnaval Karawo (GKK) tahun 2024, yang berlangsung di GOR Nani Wartabone, Kota Gorontalo, Minggu (23/6/2024).
Jumlah peserta karnaval ini membuktikan bahwa GKK semakin dikenal dan layak menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN). Setiap kontingen menampilkan ragam jenis dan bentuk karawo yang unik dan estetik.
Baca Juga: Tiga Festival Gorontalo Masuk KEN, Termasuk Pesona Pohon Cinta
Selain itu, Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin menilai bahwa GKK yang sudah kali ke 13 dilaksanakan tersebut dapat menjadi daya pikat yang menjadikan karawo sebagai salah satu warisan budaya yang semakin dikenal.
“Karawo ini saya harapkan bisa melestarikan nilai-nilai budaya,” kata Rudy Salahuddin .
“Saya rasa melalui GKK inilah kita bisa menyaksikan secara langsung bentuk-bentuk ornamen budaya itu dari peragaan paduan karawo dengan berbagai tema-tema lokal,” ujar Rudy.
Deputi IV Kemenko Ekonomi RI itu, juga berharap penuh agar event ini dapat menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif daerah.
Baca Juga: Tiga Festival Gorontalo Masuk KEN, Termasuk Pesona Pohon Cinta
Ia juga menilai tidak hanya tempat wisata, tapi keramahan masyarakatnya juga menjadi nilai lokal yang unik dan membedakan Gorontalo dengan daerah lainnya.
“Saya berharap pariwisata Gorontalo dengan berbagai keunikan lokalnya dan dibalut dengan keramahan masyarakatnya akan semakin mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif daerah ini semakin maju dan memberikan kontribusi untuk pembangunan,” ujar Rudy.
Diketahui, GKK tahun ini digelar selama tiga hari, sejak 21 hingga 23 Juni 2024. Terdapat banyak rangkaian acara, di antaranya Festival Kuliner Nusantara, Expo Produk Ekonomi Kreatif, Karawo Kids and Teen Fashion Show, dan Festival Musik Kreatif. Ada juga Talkshow Sustainable Tourism dan acara puncaknya adalah Gorontalo Karnaval Karawo.
Peserta pada GKK tahun ini terdiri dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal, BUMN, perguruan tinggi, hingga masyarakat umum. Beberapa di antaranya berasal dari luar daerah, seperti Yogyakarta, Jawa Timur, Papua Barat, dan Sumatera Selatan.
Karawo adalah kain tradisional khas Gorontalo yang dibuat dari hasil kerajinan tangan. Tak ada kain karawo yang bukan hasil kerajinan tangan.
Karawo merupakan Bahasa Gorontalo yang artinya sulaman tangan. Orang dari luar Gorontalo mengenalnya dengan sebutan Kerawang.