Sosial

Kisah Gias, Anak Usia Dini di Gorontalo Dipaksa Jualan Demi Bayar Hutang Orang Tua

×

Kisah Gias, Anak Usia Dini di Gorontalo Dipaksa Jualan Demi Bayar Hutang Orang Tua

Sebarkan artikel ini
Gias (11), Anak Usia Dini di Gorontalo Dipaksa Jualan Demi Bayar Hutang Orang Tua/Hibata.id
Gias (11), Anak Usia Dini di Gorontalo Dipaksa Jualan Demi Bayar Hutang Orang Tua/Hibata.id

Hibata.id – Fenomena anak usia diri yang dipekerjakan sebagai penjual keripik makin marak di Provinsi Gorontalo. Padahal, usia mereka seharusnya difokuskan untuk mengenyam pendidikan, bukan dijadikan alat mencari uang.

Berdasarkan pantauan Hibata.id, di kawasan pusat Kota Gorontalo, kerap kali terlihat anak-anak sedang menjajakan keripik pisang.

Baca Juga: Polda Gorontalo Diminta Tangkap ‘Tara’, Penjual Miras Diduga Bekingan Polisi

Dengan membawa keranjang yang berisi keripik, dengan cekatan mereka menawarkan satu persatu orang yang ditemuinya. Maka tak heran jika mereka juga kerap terlihat di pusat-puat perbelanjaan hingga di warung-warung kopi di Kota Gorontalo.

Baca Juga:  Elnino Rilis Paslon Pilkada yang Didukung Prabowo, Ada Amran-Irwan

Gias (11), anak penjual keripik, mengaku, jualan yang dibawanya adalah milik orang tua sendiri. Setiap pulang sekolah, dia harus menjual keripik demi membayar hutang orang tua.

“Ini keripik buatan mama dan papa, tapi saya yang diminta menjualnya,” katanya.

Menurut Gias, malam hari dirinya harus menjual keripik pisang dengan ditemani sang ayahnya yang menunggu di satu tempat. Setelah berjualan, mereka pulang bersama-sama ke Limboto, Kabupaten Gorontalo.

Baca Juga: Kapolsek Bantah Isu Dugaan Bekingan Miras di Tilongkabila Bonebol

“Kadang pulang jam 12 malam bahkan lewat dari itu ke rumah,” ujarnya.

Meski dengan wajah yang terlihat lelah, anak itu memaksa untuk tetap berjualan. Kondisi ini pun menjadi perhatian serius bagi masyarakat Gorontalo, di mana perlindungan terhadap anak seusia mereka harus dipaksa berjualan.

Baca Juga:  Mengatur Agenda Akhir Pekan Bersama Keluarga

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Gorontalo, Herson Tahir menyebut, pihaknya sudah pernah melakukan penertiban terhadap anak yang sering berjualan itu. Setelah ditindak, kembali berjualan lagi, bahkan mereka makin banyak.

“Kami pernah menertibkan mereka di Bundaran HI Gorontalo. Tapi hanya beberapa hari kembali lagi,”kata Herson.

Kata Herson, yang jadi masalah adalah, saat siang hari mereka sering tidak terlihat berkeliaran di Kota Gorontalo. Namun malam barulah beroperasi dengan berjualan keripik.

Baca Juga:  Generasi Muda Lebih Rentan Jadi Korban Judi Online

Baca Juga: Dugaan Bekingan Miras di Kompleks Markas Polisi Tilongkabila Bonebol

“Makanya itu yang menyulitkan kami, mereka ada nanti malam,” ujarnya.

“Biasanya mereka berdiri di lampu merah, tapi sekarang mereka menjual dengan cara mendatangi rumah-rumah dan pusat keramaian,” ungkapnya.

Meski begitu, Dinas Sosial akan terus memantau anak yang diduga dieksploitasi dipekerjakan untuk menjual keripik.

“Kami akan terus berusaha menyediakan program terbaik bagi mereka. Agar tidak lagi menjamur di Gorontalo,” ia menandaskan.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600