Hibata.id – Seorang dukun di Malaysia menghadapi tuduhan serius setelah melakukan ritual yang disebut “ciuman darah” pada anak-anak dengan klaim mampu menyembuhkan penyakit. Dukun tersebut, bermarga Lin, melakukan praktik kontroversial ini di sebuah kuil di Klang, Selangor.
Ritual tersebut mencuat ke publik setelah foto-foto aksi sang dukun tersebar luas di internet. Dalam gambar-gambar tersebut, Lin terlihat membungkuk di atas seorang anak, dengan mulutnya menyentuh wajah sang anak. Tindakan ini dilakukan atas permintaan orang tua yang percaya pada kemampuan Lin untuk menyembuhkan anak-anak mereka.
Baca Juga: Waktu Sahur Terbaik Bulan Ramadhan Sesuai Anjuran
Namun, praktik ini menuai kritik keras dari berbagai pihak. Banyak yang menuding tindakan tersebut sebagai pelecehan seksual anak, sementara yang lain menganggapnya sebagai tindakan tidak higienis dan berbahaya.
Kritikan juga dilayangkan kepada orang tua yang dianggap terlalu percaya pada takhayul dan membahayakan kesehatan anak-anak mereka. Tekanan publik semakin meningkat setelah akun Facebook kuil yang mengunggah foto-foto ritual tersebut akhirnya dihapus, menyusul gelombang protes di media sosial.
Federasi Asosiasi Tao Malaysia, melalui presidennya, Chen Hezhang, mengutuk keras praktik tersebut. Ia berjanji akan menggelar pertemuan dengan dewan asosiasi untuk menghentikan ritual yang dinilai meresahkan ini. Chen juga memperingatkan para orang tua agar tidak memaksakan metode pengobatan yang tidak ilmiah kepada anak-anak mereka.
Sementara itu, Lin mencoba membela tindakannya, mengklaim bahwa ia hanya menjalankan perintah dari kekuatan ilahi yang merasuki tubuhnya saat melakukan ritual. Ia bersikeras bahwa niatnya adalah membantu, bukan menyakiti, dan menyangkal bahwa tindakan tersebut bertujuan melakukan pelecehan.
Kasus ini telah menimbulkan perdebatan luas di Malaysia, menyoroti risiko dari praktik-praktik kepercayaan yang tidak berdasar dan dampaknya terhadap anak-anak. Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih metode pengobatan, terutama yang melibatkan anak-anak.