Hibata.id, Buteng — Sebanyak 221 guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Buton Tengah (Buteng) resmi membentuk Asosiasi Guru PPPK Buteng.
Langkah ini diinisiasi oleh diskusi yang terjadi pada kegiatan orientasi di BPSDM Sulawesi Tenggara, pekan lalu, dan akhirnya direalisasikan dalam pertemuan di Pantai La Bobo, Mawasangka, pada Minggu, 10 November 2024, bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Ketua Asosiasi Guru PPPK Buteng, Abdul Lubis Ilham, menuturkan bahwa asosiasi ini dibentuk sebagai wadah profesional bagi guru PPPK untuk mempererat silaturahmi serta meningkatkan kompetensi dan profesionalisme.
“Asosiasi ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga wadah dalam pengembangan kualifikasi, kompetensi, dan kualitas kemampuan profesi bagi setiap anggota,” ungkapnya.
Lubis menjelaskan bahwa asosiasi ini saat ini meliputi angkatan guru PPPK tahun 2021, yang berjumlah 221 orang. Namun, ke depan, asosiasi ini juga akan mengajak guru PPPK angkatan 2022 dan 2023 untuk bergabung.
Lebih lanjut, Lubis menegaskan bahwa pembentukan asosiasi ini tidak dimaksudkan untuk menjadi tandingan bagi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Buteng.
“PGRI tetap menjadi wadah besar kita. Kami akan terus menjalin komunikasi dan meminta arahan dari pengurus PGRI Buteng,” tambahnya.
Pada pertemuan ini, Abdul Lubis Ilham dipilih sebagai ketua, Alwi Myila sebagai sekretaris, dan Martin Ubi sebagai bendahara.
Setelah rapat pembentukan asosiasi, para guru mengadakan kegiatan tabur bunga di pantai sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Pahlawan, menandai semangat mereka untuk berbakti dan mengabdi bagi pendidikan di Buton Tengah.
Pembentukan Asosiasi Guru PPPK ini diharapkan dapat menjadi titik awal kolaborasi dan diskusi yang lebih luas, guna mewujudkan pengembangan kompetensi dan profesionalitas guru di Buton Tengah. (*)