Hibata.id – Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Kota Selatan yang digelar pada Rabu (26/2/2025), Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid, menyoroti masalah peredaran minuman keras (Miras) dan narkoba yang semakin meresahkan masyarakat.
Ismail berharap, remaja masjid yang telah dibentuk di setiap masjid di Kota Gorontalo dapat memainkan peran penting dalam membentengi warga dari pengaruh negatif, terutama terkait peredaran gelap narkoba dan konsumsi Miras.
“Remaja masjid ini memiliki peran vital dalam menghadapi masalah-masalah sosial yang sering muncul, terutama terkait Miras dan narkoba. Biasanya, pada malam Kamis atau malam Minggu, kita sering menemui orang-orang yang masih mabuk saat jalan pagi. Ini yang harus dihadapi oleh remaja masjid, agar mereka bisa menjadi benteng bagi generasi muda,” kata Ismail dalam sambutannya.
Masalah Miras dan narkoba, menurut Ismail, harus menjadi perhatian serius. Terlebih, penggunaan narkoba di Kota Gorontalo, yang sebelumnya hanya terjadi di dua atau tiga kelurahan, kini sudah meluas ke tujuh kelurahan.
“Kita termasuk daerah yang terdampak serius. Dulu hanya ada dua atau tiga kelurahan yang terdampak, kini sudah menjadi tujuh kelurahan,” ujar Ismail.
Selain berfokus pada pencegahan penyalahgunaan narkoba dan Miras, Ismail juga berharap agar remaja masjid turut berperan dalam pengembangan ekonomi daerah, sejalan dengan rencana Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, yang ingin membentuk koperasi di setiap kelurahan.
“Pak Wali Kota berencana untuk membentuk koperasi di setiap kelurahan, yang akan dikelola oleh remaja masjid. Jadi, selain menangani masalah sosial, remaja masjid juga akan menjadi agen penggerak ekonomi,” kata Ismail, yang sebelumnya menjabat sebagai Pj Wali Kota Gorontalo.