Hibata.id – Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, mengimbau pemerintah daerah segera mengambil langkah terkoordinasi untuk mengantisipasi dampak kenaikan tarif ekspor Amerika Serikat terhadap perekonomian nasional, khususnya sektor ekspor unggulan Gorontalo.
Seruan tersebut disampaikan Ridwan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (21/04/2025).
“Jika tarif ekspor dinaikkan, maka harga produk kita akan melonjak di pasar internasional. Ini bisa menyebabkan penurunan permintaan, dan efek dominonya bisa sangat merugikan pelaku usaha lokal,” ujarnya.
Ridwan menegaskan bahwa penurunan permintaan berpotensi memengaruhi produktivitas industri daerah, bahkan membuka risiko terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap tenaga kerja lokal.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo tahun 2024, nilai total ekspor daerah sepanjang Januari hingga September mencapai 47 juta dolar AS atau sekitar Rp752 miliar (kurs Rp16.000 per dolar AS).
Komoditas utama yang diekspor meliputi produk turunan kayu, ikan tuna, dan santan beku. Produk-produk ini rentan terdampak jika terjadi perubahan tarif dari negara tujuan ekspor utama seperti Amerika Serikat.
Dorongan Diversifikasi Pasar Ekspor
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Ridwan mendorong sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan para pelaku usaha. Ia mengusulkan upaya pembukaan pasar baru di kawasan Eropa dan Asia sebagai strategi diversifikasi tujuan ekspor produk Gorontalo.
“Ini bukan persoalan sektoral, semua pihak harus duduk bersama. Kita perlu membuka pasar alternatif agar produk Gorontalo tetap kompetitif,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, DPRD Provinsi Gorontalo akan mengundang pelaku usaha untuk merumuskan strategi bersama. Tiga langkah utama yang disiapkan meliputi:
- Pembukaan pasar ekspor alternatif di luar Amerika Serikat.
- Upaya diplomasi dan negosiasi tarif bersama pemerintah pusat.
- Penguatan koordinasi lintas sektor antara stakeholder daerah dan nasional.
Kolaborasi dengan Tokoh Nasional
Ridwan juga mendorong keterlibatan tokoh nasional dalam mendukung akses pasar baru. Ia menyebut Wakil Ketua DPR RI dari Partai NasDem, Rachmat Gobel, sebagai figur yang bisa menjembatani komunikasi antara pelaku usaha Gorontalo dengan pasar nasional dan internasional.
“Pak Rachmat bisa jadi kunci membuka peluang ekspor baru. Kita perlu pertemukan beliau dengan pengusaha di Jakarta untuk membahas langkah ke depan,” ungkap Ridwan.
Menutup wawancara, Ridwan menekankan pentingnya kesiapsiagaan semua pihak dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keberlangsungan lapangan kerja di Gorontalo.
“Kita harus tetap optimis, namun harus siap dengan segala kemungkinan. Kolaborasi menjadi kunci agar ekonomi Gorontalo tetap tumbuh,” pungkasnya.