Hibata.id – Pemilihan Umum (Pemilu) yang baru saja berlangsung meninggalkan cerita mengejutkan dari daerah pemilihan (Dapil) Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Pasalnya, tiga petahana, termasuk Ketua DPRD Bone Bolango Halid Tangahu, harus menerima kenyataan pahit. Meski belum ada penetapan resi Komisi Pemilihan Umum (KPU), mereka terlihat kalau jauh dari para pesaing yang merupakan wajah baru di kancah politik Suwawa.
Kekalahan dinilai sebagai gebrakan dan sinyal perubahan signifikan dalam peta politik di Bone Bolango, khususnya di Dapil Suwawa Cs dan Pinogu.
Baca Juga: Politik Uang Bos Tambang Suwawa Berhembus Kencang di Masa Tenang
Masyarakat setempat tampaknya menginginkan perubahan dan penyegaran dalam representasi mereka di pemerintahan.
Halid Tangahu dari Partai Nasdem ini, baru menjabat satu periode. Mungkin ini sebagai kejutan terbesar mereka dari hasil pemilu tahun ini.
Dikenal sebagai figur yang berpengaruh dan sudah memberikan kontribusi pada pembangunan daerah, kekalahannya menandai akhir dari era kepemimpinannya di lembaga legislatif Bonebol.
Dua petahana lainnya juga mengalami nasib serupa. Diantaranya Nurdin Wartabone dari Partai Persatuan Pembangunan dan Fajar Wartabone dari PDIP.
Baca Juga:
Dampak Jika Gunakan Ijazah Palsu Ketika Maju Caleg, di Gorontalo Ada?
Tambang Batu Hitam Suwawa Bisa Jadi Pemicu Maraknya Politik Uang
Reaksi dari para petahana yang kalah cukup bervariasi, beberapa di antaranya menyatakan kekecewaan namun menghormati keputusan rakyat. Meski begitu, ketiganya diminta untuk terus berkontribusi pada pembangunan daerah meskipun tidak lagi berada di posisi legislatif.
Berdasarkan data sementara KPU, yang diterima Hibata.id, Halid Tangahu dari Partai Nasdem hanya memperoleh 906 suara ketimbang Zul Iskandar Suleman yang Memperoleh 1.231 Suara.
Kemudian Fajar Wartabone dari PDIP, hanya memperoleh 221 suara. Sementara Nurdin Wartabone dari PPP memperoleh 654 suara ketimbang Diki Iskandar Alim. Data tersebut masih sementara, sebab belum ada keputusan resmi dari KPU.