Scroll untuk baca berita
Kota Gorontalo

Adhan Dambea Ingatkan DPRD: Bela Rakyat, Jangan Sibuk Pada Citra Sendiri

×

Adhan Dambea Ingatkan DPRD: Bela Rakyat, Jangan Sibuk Pada Citra Sendiri

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea saat memberikan sambutan dalam kegiatan pendalaman tugas legislatif pada Rabu, 30 April 2025. (Foto: Humas Pemkot Gorontalo)
Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea saat memberikan sambutan dalam kegiatan pendalaman tugas legislatif pada Rabu, 30 April 2025. (Foto: Humas Pemkot Gorontalo)

Hibata.id – Suasana di ballroom Hotel Grand Q, Rabu, 30 April 2025, berubah menjadi forum serius ketika para anggota DPRD Kota Gorontalo mengikuti kegiatan pendalaman tugas legislatif. Di hadapan mereka, Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea menyampaikan pesan yang menggigit: “Bela rakyat, jangan sibuk pada citra sendiri.”

Kegiatan yang difasilitasi oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Gorontalo ini bukan sekadar rutinitas seremonial. Materi yang dibahas menyentuh jantung fungsi parlemen: legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Tapi Adhan tak ingin kegiatan ini berakhir di tumpukan modul pelatihan. Ia menginginkan dampak nyata.

Scroll untuk baca berita

“Tugas anggota dewan itu strategis, bukan pelengkap birokrasi. Banyak masalah daerah butuh pengawalan politik yang kuat. Jangan menunggu bola, turun ke masyarakat, dengar suara mereka,” ujar Adhan dalam sambutan pembukaan.

Baca Juga:  Wali Kota Gorontalo Ingin Gagas Pembangunan Perumahan Khusus PNS

Nada bicara wali kota dua periode itu makin meninggi ketika menyentil problem tata ruang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pasar Sentral. Penataan lapak yang semrawut, ditambah maraknya praktik pungli, menjadi contoh bagaimana kebijakan tanpa pengawasan hanya akan melahirkan kekacauan.

Baca Juga:  Marten Taha Optimis Visi RPJPD 2025-2045 Kota Gorontalo dapat Terwujud

“Ini bukan hanya soal estetik, tapi menyangkut keadilan dan ketertiban. DPRD harus berani bicara dan bertindak,” tegas Adhan. Ia juga meminta para aleg (anggota legislatif) mengawasi ketat pengelolaan keuangan daerah. “Anggaran itu darah pembangunan. Jangan sampai mengalir ke tempat yang salah. Harus berpihak pada kepentingan masyarakat, bukan kepentingan elite,” katanya.

Di sisi lain, Kepala BPSDM Budiyanto Sidiki menyebut kegiatan ini merupakan kelanjutan dari orientasi awal legislatif. Bedanya, kali ini lebih fokus pada isu tematik dan aktual. “Pendalaman ini bukan pengulangan. Kita fokus pada tantangan nyata, dari perencanaan sampai pengawasan keuangan,” ujarnya.

Baca Juga:  Ismail Madjid Ajak Wahdah Islamiyah Tangani Persoalan Sosial dan Ekonomi

Bagi Adhan, kemitraan eksekutif-legislatif tak cukup dijalankan secara formal. Ia ingin DPRD berdiri di garis depan pembelaan rakyat, bukan sekadar menjadi pengamat kebijakan. Sebab baginya, kekuasaan tanpa keberpihakan hanyalah panggung kosong.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600