Kuliner

Ayam Taliwang, Kuliner Khas Lombok yang Menjadi Warisan Budaya

×

Ayam Taliwang, Kuliner Khas Lombok yang Menjadi Warisan Budaya

Sebarkan artikel ini
Ayam Taliwang telah menjelma menjadi ikon kuliner khas Lombok yang mendunia/Hibata.id
Ayam Taliwang telah menjelma menjadi ikon kuliner khas Lombok yang mendunia/Hibata.id

Hibata.id – Ayam Taliwang telah menjelma menjadi ikon kuliner khas Lombok yang mendunia. Hidangan tradisional masyarakat suku Sasak ini dikenal dengan cita rasa pedas, kaya rempah, serta proses memasak yang mempertahankan kearifan lokal.

Dikenal sejak abad ke-18, asal-usul ayam Taliwang berkaitan erat dengan misi perdamaian antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem, Bali. Kala itu, pasukan dari Taliwang, Sumbawa, dikirim ke Lombok dan menetap di kawasan yang kini dikenal sebagai Karang Taliwang, Kota Mataram.

Scroll untuk baca berita

Dalam penugasan tersebut, para juru masak kerajaan mulai mengolah ayam kampung muda menggunakan bumbu lokal seperti bawang putih, bawang merah, cabai, terasi, dan garam. Awalnya, sajian ini hanya disuguhkan kepada kalangan tertentu, terutama para pemimpin perang.

Baca Juga:  Minuman Omu, Takjil Unik Buka Puasa Khas Gorontalo yang Kaya Manfaat

Seiring berjalannya waktu, terjadi akulturasi antara masyarakat Karang Taliwang dan suku Sasak. Hal ini memengaruhi racikan bumbu ayam yang awalnya dikenal sebagai “ayam pelalah” menjadi lebih pedas dan sarat rempah, sesuai selera masyarakat setempat.

Perubahan ini juga melahirkan nama “Ayam Taliwang”, yang merujuk pada daerah asal pasukan Taliwang dan tempat penyebaran awal resep tersebut. Cita rasanya yang kuat membuat ayam Taliwang cepat dikenal luas.

Pada dekade 1960-an, seorang perempuan bernama Manawiyah mulai memperkenalkan ayam pelalah di Pasar Cakranegara, Kota Mataram. Popularitasnya menanjak pesat, bahkan disebut pernah disajikan kepada Jenderal Ahmad Yani sebelum peristiwa G30S/PKI.

Baca Juga:  Daun Pisang, Identitas Kuliner yang Terancam di Tengah Budaya Kemasan Instan

Secara umum, ayam Taliwang dibuat dari ayam kampung muda yang dibakar setelah melalui proses marinasi dalam bumbu pedas. Penyajian khasnya dilengkapi dengan plecing kangkung—olahan kangkung dengan sambal terasi—dan beberuk terong, yaitu terong mentah bercampur sambal.

Rahasia kelezatan ayam Taliwang terletak pada penggunaan bumbu tradisional seperti cabai merah, bawang putih, kencur, terasi, dan garam. Proses pembakaran yang tepat menghasilkan aroma khas yang menggugah selera.

Baca Juga:  Sate Tuna Gorontalo, Cita Rasa Laut yang Gurih dan Kaya Nutrisi

Kini, popularitas ayam Taliwang tidak hanya bertahan di Nusa Tenggara Barat, tetapi telah merambah berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, hingga Bali. Restoran-restoran di kota besar menjadikan ayam Taliwang sebagai menu unggulan yang diminati wisatawan lokal maupun mancanegara.

Sebagai bentuk pelestarian budaya kuliner Nusantara, pada tahun 2021 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI resmi menetapkan ayam Taliwang sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Pengakuan ini memperkuat posisi ayam Taliwang sebagai bagian dari identitas budaya suku Sasak yang patut dibanggakan.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600