Hibata.id – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Gorontalo menuai kritik terkait pelaksanaan program Pendidikan Kader Pemimpin Muda Daerah.
Sejumlah aktivis menilai kegiatan tersebut tidak transparan, tidak partisipatif, dan berpotensi menyimpang dari mekanisme resmi.
Program Pendidikan Kader Pemimpin Muda yang digelar oleh Dispora Provinsi Gorontalo mendapat sorotan tajam dari kalangan pemuda.
Mereka menilai kegiatan tersebut minim akuntabilitas serta tidak melibatkan organisasi kepemudaan secara representatif di wilayah Gorontalo.
Ketua Aliansi Mahasiswa dan Pelajar Kawasan Paguyaman Raya (AMPKPR), Rahman Tamu, menilai pelaksanaan kegiatan itu terkesan tertutup dan tidak sesuai dengan tujuan pembinaan pemuda secara inklusif.
“Kegiatan ini menggunakan anggaran daerah, namun pelaksanaannya tidak mencerminkan asas keadilan dan partisipasi publik. Organisasi kepemudaan mana yang dilibatkan? Semua kabur dan tidak jelas,” ujarnya di Gorontalo, Rabu.
Rahman meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Gorontalo serta Inspektorat Daerah untuk segera melakukan audit terhadap program tersebut guna memastikan tidak terjadi penyalahgunaan anggaran.
“Kami khawatir kegiatan ini hanya bersifat seremonial. Jika ditemukan pelanggaran, maka harus ada penindakan tegas sesuai aturan hukum,” tambahnya.
Kritik serupa juga disampaikan oleh aktivis mahasiswa lainnya yang menyesalkan tidak adanya laporan evaluasi dan pertanggungjawaban program yang dipublikasikan kepada publik, terutama kalangan pemuda Gorontalo.
“Pemuda bukan sekadar pelengkap agenda pemerintah. Bila pendidikan kader saja dilakukan secara tertutup, maka itu menciderai semangat pemberdayaan generasi muda,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, Dispora Provinsi Gorontalo belum memberikan keterangan resmi maupun publikasi terkait pelaksanaan kegiatan dimaksud. Ketertutupan informasi ini dinilai kontraproduktif dengan semangat transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana publik.
“Kami mendesak penelusuran mendalam agar setiap program kepemudaan di Gorontalo dilaksanakan secara profesional dan berorientasi pada hasil nyata, bukan hanya kegiatan formalitas,” tegas Rahman.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Gorontalo, Danial Ibrahim, meminta untuk dijadwalkan kembali terkait wawancara.
“Saya minta untuk wawancara besok saja ,” singkatnya.
Program Pendidikan Kader Pemimpin Muda merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam membina generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan.
Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada transparansi, pelibatan multipihak, dan pelaporan yang akuntabel.
Sorotan terhadap Dispora Gorontalo ini menjadi pengingat pentingnya tata kelola anggaran kepemudaan yang bersih dan terbuka.
Kalangan pemuda berharap audit menyeluruh dapat menjamin program yang benar-benar bermanfaat bagi pembangunan karakter generasi muda Gorontalo.