Hibata.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat nilai ekspor daerah pada Desember 2024 mencapai US$5,29 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 19,12 persen dibandingkan November 2024 yang tercatat senilai US$4,44 juta.
Komoditas utama yang berkontribusi pada ekspor tersebut meliputi ikan serta udang atau kepiting (HS 03), santan beku (HS 21), dan pelet kayu (HS 44). Ekspor melalui pelabuhan dan bandara di Provinsi Gorontalo pada bulan tersebut tercatat mencapai US$3,64 juta.
“Sektor perikanan dan produk olahan menjadi tulang punggung ekspor Gorontalo pada bulan Desember,” ujar Kepala BPS Gorontalo dalam keterangannya.

Adapun nilai impor Gorontalo pada Desember 2024 tercatat sebesar US$1,05 juta. Meski impor tetap berlangsung, selisih positif antara ekspor dan impor menunjukkan neraca perdagangan yang sehat bagi perekonomian lokal.
Peningkatan ekspor di Gorontalo tidak lepas dari potensi besar perikanan di perairan Teluk Tomini serta semakin berkembangnya industri olahan berbasis kelapa dan hasil hutan non-kayu.
Santan beku dan pelet kayu menjadi contoh nyata diversifikasi komoditas ekspor yang mendapat permintaan cukup tinggi dari pasar internasional.
Dalam upaya meningkatkan kinerja ekspor, Pemerintah Provinsi Gorontalo terus mendorong pengembangan produk lokal agar mampu bersaing di pasar global.
Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat posisi ekonomi daerah sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
Dengan tren positif ini, pelaku usaha dan eksportir lokal diharapkan semakin optimistis dalam menghadapi tantangan perdagangan global. Gorontalo siap menjadi salah satu poros ekspor unggulan dari wilayah timur Indonesia.