Hibata.id – Sulawesi Utara memiliki lambang daerah berbentuk perisai segi lima dengan warna dasar biru langit yang melambangkan keterbukaan serta kedamaian. Perisai ini dikelilingi tepian kuning keemasan yang mencerminkan kemuliaan dan kejayaan provinsi ini.
Makna Simbol-Simbol pada Lambang
Lambang ini tidak hanya sekadar bentuk artistik, tetapi menyimpan makna filosofis yang dalam. Perisai segi lima menggambarkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, sementara lima buah kelapa yang turut tergambar merepresentasikan nilai-nilai luhur dari Pancasila tersebut.
Di dalam perisai terdapat sejumlah simbol penting, seperti:
- Biji Jagung yang disusun melingkar berjumlah 23 butir melambangkan tanggal lahir provinsi Sulawesi Utara, yaitu 23 September 1964.
- Pohon Kelapa Berpelepah Sembilan serta akar berjumlah enam dan empat tunas kelapa turut mengacu pada tahun berdirinya provinsi tersebut.
- Di sisi kanan perisai, terdapat 17 buah cengkih dan 8 buah pala, sementara sisi kirinya dihiasi dengan 45 butir padi. Keseluruhan elemen ini merepresentasikan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Simbol-Simbol Ekonomi Unggulan
Tumbuhan-tumbuhan utama seperti pohon kelapa, cengkih, pala, padi, dan jagung memiliki peran besar dalam perekonomian Sulawesi Utara. Kelapa dikenal sebagai komoditas unggulan daerah ini, diikuti oleh cengkih dan pala yang menjadi bumbu rempah berharga.
Lambang Sulawesi Utara mencerminkan kekayaan alam serta semangat juang masyarakatnya dalam menjaga tradisi dan memajukan ekonomi daerah. Keberadaan simbol-simbol ini juga menjadi pengingat akan pentingnya nilai-nilai kebersamaan, kerja keras, serta penghormatan terhadap sejarah.
Kesimpulan
Dengan filosofi yang mendalam dan elemen yang merepresentasikan identitas lokal serta sejarah nasional, lambang Sulawesi Utara tidak hanya menjadi simbol kehormatan, tetapi juga cerminan potensi besar provinsi ini dalam berbagai sektor, khususnya ekonomi dan budaya.