Penulis: Erwin Ernesto Gafaruddin
Hibata.id – Pemilukada didepan mata, orang-orang mulai ribut dengan jargon masing-masing calon Pemimpin yang diusungnya. Konflik pun ikut merayap di sela-sela perbincangan yg makin jauh dari kata rasional. Irasionalitas menggejala dalam setiap momentuman pemilukada di Indonesia.
Merujak perasaan dan logika terbalik masing2 pendukung. Irasionalitas, dalam filsafat Asia dipengaruhi oleh ketidaktahuan, ketakutan serta keserakahan. tiga faktor itu, akankah menjadi acuan bagi masyarakat Buton Tengah untuk memilih pemimpinnya?
Setelah menonton perdebatan calon kepala daerah yg diselenggarakan oleh KPUD Buton Tengah, hampir setiap orang yang berpikir rasional akan menjatuhkan pilihannya pada Azhari-Adam Basan. Sebab, dalam debat tersebut, menyapu bersih pertanyaaan dari panelis hingga lawannya dalam pemilukada terkait permasalahan-permasalahan daerah yg begitu menyita perhatian dan pikiran bagi setiap pemerintahan.
Menjawab dengan runut dan eksploratif setiap pertanyaan yg muncul, Menandakan wawasan dan ilmu yg dimilikinya mumpuni. mengetahui seluk-beluk permasalahan daerah dengan rigid, serta menawarkan solusi yang mampu dikerjakan dengan manajemen waktu yang dapat dipertanggungjawabkan. Tentu saja ini tidak berlebihan jikalau dilihat dalam kacamata ilmu pengetahuan.
Setiap calon pemimpin dalam dunia demokrasi memang hendaknya memiliki wawasan yang luas dan jam terbang yang tinggi, selain konektivitas antar ruang pemerintahan di tingkat daerah hingga pusat pemerintahan, agar program dari visi-misinya terukur dan dapat dikerjakan bukan sekadar ‘omon-omon’ (apalagi dengan hanya membaca teks, itupun terbata-bata). Karena pemimpin adalah Jiwa dari masyarakat, pemimpin adalah pelindung sekaligus pengayom dari masyarakatnya.
Mengarahkan jiwa masyarakatnya terbebas dari belenggu-belenggu kemunafikan yang memporak-porandakan hati dan pikiran masyarakatnya.
Selain itu, maraknya ujaran-ujaran kebencian dalam momentuman pemilukada seperti sekarang ini, memunculkan timbulnya persekusi dalam kehidupan bermasyarakat. Persekusi yang dilakukan oleh orang-orang yang irasional ini, menandakan tumpulnya cara berpikir dan harmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Ironisnya, para pendukung ini ‘merasa’ sedang memperjuangkan ‘sesuatu’ yang adil dengan berperilaku tidak adil.
Seperti yang dipaparkan Azhari-Adam Basan dalam Debat pemilukada tempo hari, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Buton Tengah adalah paling bawah untuk Sulawesi Tenggara. Seharusnya itu merupakan tamparan keras bagi pemerintahan Buton Tengah sekaligus masyarakatnya, agar lebih menggenjot program-program yang dapat meningkatkan Kesejahteraan serta Harmonisasi dalam bermasyarakat.
Kesejahteraan dan Harmonisasi ini akan tercipta, jikalau Pemimpin daerah mengetahui sekaligus melaksanakan program-program pemerintahan langsung yang menyibukkan masyarakat dengan programnya. Itu yang dimiliki dan ditawarkan langsung oleh pasangan calon pemimpin Buton Tengah Azhari-Adam Basan.
Sebagai masyarakat, tentu saja harapan akan sebuah pemerintahan yang bersih, bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme, bertanggungjawab serta melaksanakan program-program untuk masyarakat secara langsung serta efektif dan efisien agar pengentasan masalah-masalah sosial di Buton Tengah dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat untuk pembangunan manusia dan masyarakat Buton Tengah.
Bukan hanya itu, Azhari-Adam Basan pula menawarkan solusi pembangunan yang berkelanjutan, dengan peningkatan sumber daya manusia dibidang pendidikan yang begitu penting untuk mendorong peradaban yang berkemajuan dari segala sisi. Pendidikan, sebagai faktor utama dalam kemajuan sumber daya manusia bukan hanya sebagai ispan jempol belaka dalam konsep pembangunan yang berkelanjutan, pun juga itu akan mendorong berbagai kreatifitas dan ketajaman skill masyarakat pada bidang-bidang tertentu.
Menyibukkan masyarakat Buton Tengah, dengan pendidikan adalah jalan menuju masyarakat yang madani, agar harmonisasi dan kesejahteraan benar-benar menyentuh setiap lapisan masyarakat Buton Tengah.
Untuk itu, tidak berlebihan jikalau pemimpin Kepala Daerah selayaknya memiliki Jiwa Kepemimpinan yang dapat mengayom sekaligus dapat menjabarkan permasalahan-permasalahan sosial dengan runut, serta solutif dalam menggambarkan problem-problem sosial yang akan dientaskan. Berbagai narasi telah dipaparkan, dengan atau tanpa berlebihan.
Mengenal dan mengetahui sumber permasalahan yang konkrit dan terukur. Jangan lupa tanggal 27 November 2024, jatuhkan pilihanmu di setiap TPS pada nomor urut 1, Azhari-Adam Basan. Kemenangan telah tiba untuk masyarakat Buton Tengah. Hayya ‘AlalFallaah.