Kuliner

Mengenal Duduli, Kuliner Warisan Gorontalo dalam Perayaan Lebaran Ketupat

×

Mengenal Duduli, Kuliner Warisan Gorontalo dalam Perayaan Lebaran Ketupat

Sebarkan artikel ini
Duduli, Kue Tradisional Gorontalo dengan Sentuhan Alami Daun Woka/Hibata.id
Duduli, Kue Tradisional Gorontalo dengan Sentuhan Alami Daun Woka/Hibata.id

Hibata.id – Masyarakat Gorontalo memiliki tradisi khas dalam menyambut hari ketujuh Syawal, yang dikenal sebagai Lebaran Ketupat.

Pada momen ini, berbagai sajian kuliner tradisional disiapkan, salah satunya adalah duduli, kue khas Gorontalo yang menawarkan perpaduan rasa manis, aroma alami, dan nilai budaya yang kuat.

Duduli, atau sering disebut dodol khas Gorontalo, menjadi sajian yang istimewa dalam perayaan ini. Kue berbahan dasar tepung ketan, kelapa parut, dan gula merah ini memiliki ciri khas pada bungkusnya yang menggunakan daun woka.

Daun tersebut memberikan aroma alami yang memperkaya rasa dan menjadikan duduli berbeda dari dodol pada umumnya.

Baca Juga:  Kenali Makanan Khas Masyarakat Buol yang Melegendaris

“Daun woka punya aroma khas dan teksturnya kuat, cocok untuk membungkus kue yang lembut seperti duduli,” kata Rahmat, seorang perajin duduli di Kota Gorontalo, yang akrab disapa Ane.

Lebih dari sekadar pembungkus, penggunaan daun woka juga merepresentasikan nilai budaya Gorontalo. Selain ramah lingkungan karena mudah terurai, penggunaannya turut mendukung pengurangan limbah plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Duduli telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Gorontalo sejak abad ke-15. Nama “duduli” berasal dari bahasa daerah yang berarti “sesuatu yang kecil dan bulat”, merujuk pada bentuk asli kue ini sebelum dikemas.

Baca Juga:  Mengenal Pahangga, Gula Merah Khas Gorontalo yang Diburu UMKM Lokal

Pada saat Lebaran Ketupat, duduli biasanya disajikan kepada tamu yang berkunjung sebagai lambang kehangatan, kebersamaan, dan silaturahmi keluarga.

Proses Pembuatan

Pembuatan duduli memerlukan ketelatenan dan teknik yang diwariskan secara turun-temurun. Proses dimulai dengan mencampurkan tepung ketan dan air hingga menjadi adonan kenyal. Adonan kemudian dibentuk bulat dan diisi dengan campuran kelapa parut serta gula merah.

Setelah itu, adonan dibungkus menggunakan daun woka, lalu dikukus hingga matang. Saat siap disajikan, duduli menampilkan tekstur yang kenyal, rasa manis alami dari gula merah, dan aroma khas daun pembungkus yang menggugah selera.

Baca Juga:  Kendala UMKM Lokal Gorontalo Sulit Tembus Minimarket Modern

“Meski bahan-bahannya sederhana, prosesnya cukup menantang dan butuh kesabaran,” ujar Ane.

Tak hanya lezat disantap saat hangat, duduli juga dikenal sebagai oleh-oleh favorit dari Gorontalo. Berkat proses pengukusan dan penggunaan bahan alami, kue ini memiliki daya tahan yang cukup lama sehingga praktis untuk dibawa ke luar daerah.

“Kalau datang ke Gorontalo, jangan lewatkan untuk mencicipi duduli. Bisa juga dijadikan buah tangan yang berkesan,” ia menandaskan.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600