Editorial

Merayakan Kekayaan Budaya dan Tradisi: Sejarah Hari Raya Imlek

×

Merayakan Kekayaan Budaya dan Tradisi: Sejarah Hari Raya Imlek

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Hari Raya Imlek/Hibata.id

Hibata.id – Hari Raya Imlek, juga dikenal sebagai Tahun Baru Cina, merupakan salah satu perayaan terpenting bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Perayaan yang penuh warna ini tidak hanya menjadi simbol kebersamaan keluarga, tetapi juga sarat dengan sejarah dan tradisi yang telah berlangsung ribuan tahun.

Hari Raya Imlek diperingati pada hari pertama bulan pertama dalam kalender lunar Tionghoa, yang jatuhnya bisa antara tanggal 21 Januari hingga 20 Februari dalam kalender Masehi, tergantung pada siklus bulan. Tahun 2024 menandai tahun 4722 menurut kalender Tionghoa, yang merupakan Tahun Naga.

Sejarah Imlek kembali ke zaman kuno, dimulai sebagai perayaan musim semi di Tiongkok yang bertujuan untuk merayakan panen musim semi dan menyambut tahun baru.

Baca Juga: Tambang Batu Hitam Suwawa Bisa Jadi Pemicu Maraknya Politik Uang

Legenda mengatakan bahwa pada zaman dahulu, ada seekor monster bernama Nian yang akan muncul di malam tahun baru untuk memangsa hewan ternak, hasil panen, dan bahkan penduduk desa, terutama anak-anak.

Untuk melindungi diri, penduduk desa akan meletakkan makanan di depan pintu mereka dengan harapan bahwa Nian akan memakan makanan tersebut dan tidak mengganggu siapa pun dalam rumah.

Dikatakan juga bahwa Nian takut akan warna merah dan suara keras, sehingga penduduk desa mulai menggantung lentera merah dan meledakkan petasan untuk mengusir Nian. Dari situlah tradisi meletakkan dekorasi merah dan meledakkan petasan selama perayaan Imlek berasal.

Selain itu, Imlek juga diperingati dengan berbagai ritual dan kegiatan, seperti bersih-bersih rumah untuk mengusir roh-roh jahat dan menyambut dewa-dewa keberuntungan, serta berkumpulnya keluarga besar untuk makan malam tahun baru yang meriah.

Makanan khas seperti ikan (simbolisasi kelebihan), kue bulan, dan kue keranjang menjadi hidangan wajib yang mengandung makna mendalam tentang kemakmuran dan keberuntungan.

Di Indonesia, perayaan Imlek juga menjadi momentum penting yang menunjukkan keberagaman budaya dan harmoni antarumat beragama.

Sejak diakui sebagai hari libur nasional pada tahun 2002, perayaan Imlek di Indonesia semakin meriah dengan berbagai acara seperti pawai barongsai, pertunjukan musik tradisional, hingga pameran budaya Tionghoa.

Perayaan Hari Raya Imlek tidak hanya menjadi pengingat akan pentingnya kebersamaan keluarga dan tradisi, tetapi juga sebagai simbol harapan dan doa untuk tahun yang lebih baik lagi.

Di tengah perbedaan, Imlek mengajarkan nilai-nilai universal tentang kebaikan, keberanian, dan kebahagiaan yang menjadi dasar bagi kehidupan bersama yang harmonis.

**Cek berita, artikel dan konten lainnya di GOOGLE NEWS
Example 120x600