HeadlineKuliner

Mie Ayam Kampung Khas Gorontalo, Cita Rasa Autentik yang Menarik Minat Wisatawan

×

Mie Ayam Kampung Khas Gorontalo, Cita Rasa Autentik yang Menarik Minat Wisatawan

Sebarkan artikel ini
Mie ayam kampung khas Gorontalo. Foto: Fimela/Hibata.id
Mie ayam kampung khas Gorontalo. Foto: Fimela/Hibata.id

Hibata.id – Mie ayam kampung khas Gorontalo menjadi salah satu kuliner tradisional yang terus dilestarikan oleh masyarakat setempat.

Hidangan ini dikenal karena cita rasanya yang khas, berkat penggunaan ayam kampung asli serta racikan bumbu lokal yang autentik.

Scroll untuk baca berita

Berbeda dengan mie ayam pada umumnya yang menggunakan ayam ras, mie ayam khas Gorontalo mengandalkan ayam kampung yang dimasak dengan cara tradisional.

Proses memasak ini menghasilkan daging yang lebih kenyal serta rasa gurih alami yang meresap hingga ke dalam kuah. Kuah kental dengan sayuran segar dari petani Gorontalo menjadi salah satu cita rasa olahan makanan ini.

Baca Juga:  Hasan Nasbi Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ini Alasannya

“Mie ayam ini rasanya kuat dan kuahnya gurih. Daging ayam kampungnya terasa segar, beda dengan yang biasa,” ujar Sari (34), warga Kecamatan Kota Gorontalo, yang rutin menikmati hidangan ini setiap akhir pekan.

Di sejumlah warung di Kota Gorontalo, menu ayam kampung tetap menjadi pilihan utama. Para pedagang menganggap hal ini sebagai bentuk pelestarian resep warisan keluarga serta upaya mempertahankan kualitas rasa yang otentik.

Rudi, penjual mie ayam di kawasan Jalan Raja Eyato, mengakui bahwa bahan baku ayam kampung memang lebih mahal. Namun, menurutnya, kepuasan pelanggan jauh lebih penting.

Baca Juga:  Mongoloto Malu’o, Jadi Tradisi Sahur Perdana di Gorontalo

“Kalau pakai ayam biasa, rasanya jadi standar. Pelanggan datang ke sini karena ingin mencicipi rasa otentik dari ayam kampung,” katanya.

Selain ayam kampung, mie ayam khas Gorontalo juga menggunakan mie buatan sendiri yang disajikan bersama daun bawang segar, pangsit goreng, dan kuah kaldu ayam kampung yang direbus selama beberapa jam. Proses panjang ini menjadikan rasa kuah semakin kaya dan nikmat.

Tak hanya itu, di beberapa desa, proses memasak mie ayam masih menggunakan tungku berbahan bakar kayu. Teknik memasak ini memberi sentuhan aroma asap alami yang memperkuat cita rasa.

Baca Juga:  Daun Pisang, Identitas Kuliner yang Terancam di Tengah Budaya Kemasan Instan

“Rasa asapnya lebih terasa dibanding yang dimasak pakai kompor gas atau listrik,” tutur Usman, salah satu pembuat mie ayam tradisional di Gorontalo.

Keunikan lain terletak pada pemanfaatan rempah-rempah asli Gorontalo yang membuat mie ayam kampung ini semakin berbeda dari sajian serupa di daerah lain.

Tidak mengherankan jika kuliner ini kini mulai dikenal lebih luas, tak hanya di kalangan warga lokal, tetapi juga wisatawan yang berkunjung ke Gorontalo.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600