Nasional

Profil Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA Dilantik sebagai Menteri Agama

×

Profil Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA Dilantik sebagai Menteri Agama

Sebarkan artikel ini
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA Dilantik sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029/Hibata.id
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA Dilantik sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029/Hibata.id

Hibata.id – Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Merah Putih untuk periode 2024-2029.

Sebagai salah satu tokoh terkemuka di dunia Islam Indonesia, Nasaruddin dikenal karena kontribusinya yang signifikan dalam bidang agama, pendidikan, dan dialog antar-agama.

Lahir di Tanag Bugis, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada 23 Juni 1959, Nasaruddin Umar telah mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan Islam dan negara. Saat ini, beliau menetap di Jl. Ampera 1 No. 10, Ragunan, Pasar Minggu.

Sebagai seorang cendekiawan, Nasaruddin telah menulis 12 buku, termasuk karya penting berjudul “Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran,” yang mengeksplorasi bias gender dalam teks suci.

Selain itu, beliau adalah pendiri organisasi lintas agama, Masyarakat Dialog antar Umat Beragama (MADIA), serta menjabat sebagai Sekretaris Umum Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan (LSIK) di Jakarta.

Baca Juga:  Kapolri Listyo Sigit Berkomitmen Perbaiki Citra Polisi

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, aktif dalam berbagai organisasi keagamaan, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama Republik Indonesia pada era Presiden Jokowi dan Imam Besar Masjid Istiqlal.

Pendidikan yang Mencerahkan

Perjalanan pendidikan Nasaruddin mencerminkan semangatnya yang tak kenal lelah dalam mengejar ilmu. Beliau memulai pendidikan di SDN 6 Ujung-Bone pada tahun 1970, lalu melanjutkan ke Madrasah Ibtida’iyah di Pesantren As’adiyah Sengkang pada 1971. Di pesantren tersebut, Nasaruddin menyelesaikan pendidikan agama selama 10 tahun, termasuk PGA.

Baca Juga:  Petugas KPPS Pemilu 2024 Harus Tahu 1-7 Punya Fungsi Berbeda

Nasaruddin memperoleh gelar Sarjana Muda dari Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang pada 1980 dan Sarjana Lengkap pada 1984.

Ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tanpa tesis pada 1990-1992, dan kemudian berhasil meraih gelar Doktor dengan disertasi tentang “Perspektif Jender dalam Al-Quran” pada tahun 1998.

Beliau juga menjadi visiting student di beberapa universitas terkemuka, seperti McGill University di Kanada, Leiden University di Belanda, dan Paris University di Perancis.

Karir yang Gemilang

Karir Nasaruddin mencerminkan komitmen dan dedikasinya untuk agama dan masyarakat. Sejak tahun 1983, beliau menjadi dewan pendiri dan pengurus Masyarakat Dialog antar Umat Beragama (MADIA) Jakarta.

Pada 1992, ia diangkat sebagai Sekretaris Umum Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan (LSIK) di Jakarta.

Baca Juga:  Sah, DPR Setujui Jabatan Kepala Desa Jadi 8 Tahun

Karir akademisnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Guru Besar dalam bidang Tafsir di Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2002.

Ia juga menjabat sebagai Rektor Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama. Puncak karirnya adalah ketika menjabat sebagai Wakil Menteri Agama Republik Indonesia dari 2011 hingga 2014.

Sejak 2016, Nasaruddin Umar menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, menjadikannya salah satu pemimpin spiritual paling berpengaruh di Indonesia.

Keberhasilan dan pengabdian Nasaruddin Umar menunjukkan pentingnya perannya dalam pengembangan Islam dan masyarakat Indonesia.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600