Hibata.id – Taman Nasional Betung Kerihun di Kalimantan Barat muncul sebagai salah satu kawasan konservasi terpenting di Indonesia. Terletak di Kabupaten Kapuas Hulu dan berbatasan langsung dengan Malaysia, taman ini mencakup lebih dari 800.000 hektare hutan tropis yang menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati langka dan budaya lokal yang hidup berdampingan dengan alam.
Taman Nasional Betung Kerihun dikenal dengan lanskap hutan hujan tropis yang masih perawan, pegunungan berkabut, dan sungai-sungai jernih yang mengalir membelah lembah hijau. Kawasan ini menjadi surga bagi para penjelajah alam yang mencari ketenangan dan keaslian lingkungan tropis.
Berbagai satwa liar seperti orangutan Kalimantan, bekantan, macan dahan, dan burung enggang menjadikan taman ini sebagai habitat alami mereka. Tercatat lebih dari 300 jenis burung, 150 spesies mamalia, serta ratusan flora endemik tumbuh di kawasan ini, sebagian besar bahkan belum sepenuhnya terdokumentasikan oleh ilmu pengetahuan.
Betung Kerihun juga merupakan bagian dari Heart of Borneo, inisiatif konservasi lintas negara yang penting dalam menjaga iklim, cadangan air bersih, dan keanekaragaman hayati di Asia Tenggara.
Bagi wisatawan, Betung Kerihun menawarkan pengalaman petualangan autentik melalui jalur-jalur trekking yang membentang di antara pegunungan dan lembah. Pendakian, susur sungai, dan pengamatan satwa liar menjadi daya tarik utama yang memikat pencinta alam dari berbagai penjuru dunia.
Keunikan taman ini tidak hanya terletak pada keindahan ekosistemnya, tetapi juga budaya masyarakat adat Dayak Iban yang hidup harmonis dengan alam. Rumah panjang tradisional, kerajinan rotan, serta nilai-nilai spiritual mereka terhadap hutan menjadi bagian integral dari pengalaman wisata budaya yang mendalam.
Upaya pelestarian Betung Kerihun tidak terlepas dari peran aktif masyarakat sekitar. Pemerintah bersama organisasi konservasi bekerja sama dengan komunitas Dayak dalam mengembangkan wisata alam yang ramah lingkungan. Edukasi dan partisipasi masyarakat menjadi fondasi utama dalam menjaga kelestarian taman ini dari tekanan eksploitasi.
Program konservasi berbasis masyarakat juga memastikan bahwa setiap kegiatan wisata membawa manfaat langsung bagi penduduk lokal, tanpa merusak keseimbangan ekosistem.
Di tengah ancaman krisis iklim dan kerusakan lingkungan global, Taman Nasional Betung Kerihun menjadi contoh nyata pentingnya perlindungan kawasan alami. Dari mendaki gunung, bermalam di hutan, hingga menyaksikan satwa liar di habitatnya, setiap momen di taman ini membawa kesadaran akan hubungan manusia dan alam yang saling bergantung.
Kalimantan Barat, yang selama ini belum banyak dikenal sebagai tujuan wisata utama, menyimpan potensi besar melalui permata alam seperti Betung Kerihun. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, kawasan ini berpotensi menjadi ikon konservasi dan wisata ramah lingkungan yang membanggakan Indonesia di kancah global.