Hibata.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan di Provinsi Gorontalo sejak kemarin Senin (6/1/2025). Sebagai tahap awal, program yang menjadi inisiatif Presiden Prabowo Subianto ini mencakup 2.882 anak sekolah dan 118 ibu hamil di Kota Gorontalo.
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, mengatakan bahwa pelaksanaan program telah dilaksanakan di beberapa lokasi, termasuk SDN 74, SMP 8, dan SMK Tridharma Kota Gorontalo.
Sofian Ibrahim mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya program MBG ini. Ia menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor sangat penting untuk memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan bahan makanan.
“Kami mendukung penuh program makan bergizi gratis ini. Koordinasi yang intensif sangat dibutuhkan, mengingat program ini akan mencakup 262 ribu anak di seluruh provinsi. Pelaksanaan serentak membutuhkan kerja sama yang solid dengan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Sofian.
Ditempat yang sama, Brigjen TNI Hari Pahlawantoro menjelaskan bahwa tahap awal program MBG difokuskan pada 14 sekolah di Kota Gorontalo.
Program ini dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan dukungan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Yayasan Hulonthalo Pangan Bergizi.
Untuk mendukung pelaksanaan, dibentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai unit teknis yang bertugas mengelola dan mendistribusikan makanan.
“Di Kota Gorontalo, akan didirikan 14 dapur sehat atau SPPG untuk melayani program ini. Secara keseluruhan, Provinsi Gorontalo akan memiliki 99 dapur sehat yang menjangkau 2.863 sekolah dan 262.800 siswa,” jelas Brigjen Hari.
Menu makanan yang disajikan terdiri dari nasi putih, ayam goreng kecap, tahu goreng, sayur capcai, dan buah semangka. Program ini dirancang untuk memberikan makanan bergizi setiap hari sekolah dengan menu yang bervariasi sesuai kebutuhan gizi anak.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid, menyoroti manfaat program MBG terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan perekonomian daerah.
Dengan anggaran sekitar Rp28 miliar per bulan untuk menyediakan 3.000 porsi makanan, program ini turut mendukung peningkatan pendapatan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
“Selain meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan ibu hamil, program ini juga memberikan dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat. Kami akan membangun enam SPPG tambahan di lokasi strategis untuk memastikan akses yang lebih mudah,” kata Ismail.
Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat, termasuk siswa berkebutuhan khusus, agar program dapat berjalan optimal.
Program MBG diharapkan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Gorontalo sekaligus mendukung visi pembangunan nasional di bidang kesehatan dan pendidikan.