Inkrianto Mahmud, S.E., M.M – Ketua IKA Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNG
Sebagai pemerintahan yang baru, Kota Gorontalo berada di persimpangan jalan menuju perubahan ekonomi kota yang inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, langkah menuju kemajuan ekonomi yang inklusif, sangat penting bagi pemerintah Kota Gorontalo yang baru untuk mengadopsi pendekatan yang lebih mendalam terhadap pemberdayaan UMKM.
Dalam konteks ini, mengubah Kota Gorontalo dari konsep Smart City menjadi Kota UMKM tentu bisa jadi langkah yang sangat strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Smart City Diubah jadi Kota UMKM
Jika Smart City fokus pada teknologi dan infrastruktur, Kota UMKM lebih berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan mengoptimalkan potensi sektor UMKM. Mengingat UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, fokus pada sektor ini akan memberikan dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Merujuk data Disperindag Provinsi Gorontalo, jumlah UMKM di Provinsi Gorontalo berjumlah 105.509, Kota Gorontalo dengan jumlah UMKM 20.319 terbanyak kedua setelah Kabupaten Gorontalo 38.328. di Kota Gorontalo UMKM skala mikro berjumlah 17.227, skala kecil 2.692 dan skala menengah di Kota Gorontalo berjumlah 400. Artinya jumlah UMKM di Kota Gorontalo semakin banyak dan berkembang.
Jika ditelisik belakangan, dalam kurun lima tahun terakhir bahwa dari total UMKM sampai tahun 2023 yaitu sebanyak 11.806 UMKM yang sudah terfasilitasi dalam pembinaan manajemen oleh pemerintah daerah sebanyak 5.059 UMKM.
Melalui berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan pencapaian indikator Jumlah usaha mikro dan kecil yang difasilitasi dan meningkat omsetnya diakhir sampai tahun 2023 sebanyak 4.079 atau sebesar 81% dari jumlah UMKM yang telah terfasilitasi. Artinya capaian indikator UMKM di Kota Gorontalo bisa diandalkan.
Mengubah Kota Gorontalo menjadi Kota UMKM
Meningkatkan akses dan infrastruktur untuk UMKM di Kota Gorontalo menjadi dasar utama pemerintah. Pertama, yang perlu dilakukan ialah Pusat UMKM di Kota Gorontalo, Pasar Sentral menjadi rujukan utama untuk menjadi lokasi strategis pemerintah memberikan ruang bagi pelaku usaha kecil menengah untuk beroperasi. Pasar sentral jika digunakan secara maksimal menjadi tempat promosi dan transaksi pelaku usaha UMKM di Kota Gorontalo.
Pasar mempunyai peranan penting yang sangat strategis sebagai salah satu penggerak roda perekonomian di daerah khususnya bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Jika pasar tradisional modern bisa dikelola dan diberdayakan dengan baik dan menarik, maka keduanya bisa berkembang dengan nuansa serta daya tariknya sendiri-sendiri.
Kedua, fasilitas digitalisasi UMKM di Kota Gorontalo menjadi perhatian khusus. Diantara proses menyediakan platform digital adalah memudahkan UMKM di Kota Gorontalo memasarkan produk mereka secara online serta memudahkan pembeli/pelanggan untuk menemukan produk UMKM lokal Gorontalo tersedia atau tidak.
Ketiga, jika sudah dilakukan oleh pemerintah daerah, pelatihan teknologi bagi UMKM lokal di Gorontalo terus dipertahankan. Pelaku usaha memanfaatkan platform teknologi berupa website, media sosial dan proses traksaksi pembayaran secara digital setiap bisnis yang dijalankan.
Penguatan Ekosistem Pendukung Kota UMKM
Satu diantara yang didiskusikan oleh Pak Wali Kota Adhan Dambea di forum ilmiah pada akhir tahun 2024 yang dilakukan oleh MD KAHMI Kota Gorontalo adalah langkah awal untuk memajukan UMKM di Kota Gorontalo. Di forum diskusi tersebut, pertama, akses keuangan menjadi faktor pendukung utama di dalam mengakses pembiayaan bagi UMKM dengan bunga rendah, sehingga mereka bisa mengembangkan usaha tanpa terjebak dalam beban utang yang berat.
Kedua, pendampingan dan konsultasi bisnis menjadi faktor untuk melayani pelaku usaha untuk mengatasi tantangan bisnis, termasuk pengelolaan finansial, pemasaran, dan operasional di setiap bisnis yang dijalankan. Mendorong UMKM untuk saling berkolaborasi, menciptakan jaringan yang saling mendukung.
Misalnya, UMKM kedai kopi bisa bekerja sama dengan petani kopi lokal di Gorontalo mengembangkan Kopi Pinogu di masing-masing gerai usaha kedai kopi.
Selaras dengan Visi Indonesia Emas 2045 maka diperlukan komitmen dan kejelasan apa saja yang harus dicapai sebagai ’goals’ visi Indonesia Emas 2045 melalui 5 (lima) Sasaran Utama Visi Indonesia 2045, yaitu Pendapatan Per kapita setara negara maju, Kemiskinan menuju nol persen dan ketimpangan berkurang, Kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional meningkat, Daya saing sumber daya manusia meningkat, Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menurun menuju net zero emission.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 ditetapkan 8 (delapan) misi (agenda) pembangunan satu diantaranya adalah Mewujudkan transformasi ekonomi untuk meningkatkan produktivitas melalui peningkatan inovasi iptek, ekonomi produktif (termasuk industri manufaktur, ekonomi biru, pertanian, pariwisata, ekonomi kreatif, UMKM dan Koperasi, tenaga kerja, serta BUMN), penerapan ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi domestik dan konektivitas global, serta pembangunan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan. Di dalam visi tersebut adalah UMKM salah satunya.
Kota Gorontalo adalah Kota cita-cita semua kalangan. Sebagai daerah strategis di Provinsi Gorontalo, ini menjadi cita-cita besar besar untuk menjadikan Kota Gorontalo sebagai Kota UMKM di Indonesia.