Hibata.id – Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli menegaskan penurunan stunting atau tengkes di daerah membutuhkan action yang nyata untuk progress yang maksimal.
Bupati Merlan bilang, program penurunan stunting menjadi prioritas program kerjanya selama setahun kedepan. Dengan target menjadi nol persen.
Ia pun meminta komitmen semua OPD dan lintas instansi untuk bersama melaksanakan program. Bekerja berdasarkan data.
Baca Juga:
Merlan Tegaskan Pembangunan Infrastruktur Harus Pro Rakyat
Pasar Murah di Bonebol Diserbu Warga, Satu Ton Beras Ludes
Diskominfo Bone Bolango Bakal Sediakan Wifi Publik Untuk Masyarakat
“Saya menilai intervensi stunting kita tidak tahu dalam setahun ini apa yang akan kita buat. Jangan kita hanya melaksanakan kegiatan seremonial saja untuk menggugurkan kewajiban,” kata Merlan.
“Olehnya itu, kita harus ubah strategi untuk apa yang akan kita laksanakan,”ujar Merlan pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten Bone Bolango, di Ruang Rapat Bupati Bone Bolango.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Bone Bolango itu, meminta masing-masing institusi, baik itu PLKB, Puskesmas, Persagi dan instansi lainnya harus bekerja sesuai Tupoksi.
Agar semua program yang dilaksanakan tepat sasaran dan bukan sekadar seremonial untuk memenuhi pertanggungjawaban.
Orang nomor satu di Bone Bolango itu, juga mengungkapkan saat ini Pemerintah Daerah memiliki program prioritas kebun, kolam dan kandang (Kakanda) yang sudah berjalan selama satu tahun untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di desa.
“Makanya OPD yang memegang program prioritas ini harus melakukan evaluasi dan inovasi untuk mencapai satu tujuan bersama. Stunting itu butuh action yang nyata dengan memberi makan anak yang stunted dan ibu hamil dari keluarga miskin,”ungkap Merlan.
Merlan menuturkan saat ini berdasarkan data akhir tahun 2023 jumlah anak stunted berada di angka 1.087 dan anak stunting sebanyak 10 orang. Data ini menurutnya mengalami kenaikan yang diakibatkan oleh kelengahan pendampingan pada ibu hamil dan calon pengantin usia subur.
“Sekarang kita ingin memulai konsep yang paripurna bagaimana stunting ini bisa diturunkan. Saya ingin program yang kita laksanakana tidak sia-sia dan ada progres,”tegas Bupati Merlan.