Hibata.id – Peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 kini memasuki Modul 2 Topik 1 yang mengangkat pentingnya pembelajaran sosial emosional berbasis kerangka kerja Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL).
Modul ini menekankan peran guru dalam membangun kesadaran diri dan kemampuan menjalin relasi sosial yang sehat, terutama di lingkungan Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
Salah satu tugas kunci dalam topik ini yaitu menyusun cerita reflektif tentang pengelolaan emosi dan relasi antarpersonal.
“Kesadaran emosional guru sangat penting dalam menciptakan suasana kelas yang positif dan kolaboratif,” tulis arahan dalam modul yang disusun oleh Kemendikbudristek.
Sebagai panduan bagi guru yang sedang menyusun tugas secara mandiri, berikut adalah contoh refleksi yang mengintegrasikan praktik pengelolaan emosi di ruang kelas.
Judul Sub: Cerita Refleksi: Mengelola Emosi dan Relasi Sosial di Kelas
Sebelum memulai pembelajaran, saya menyadari bahwa kondisi emosi pribadi memengaruhi cara saya mengajar dan berinteraksi dengan siswa. Untuk itu, saya rutin melakukan dua strategi utama guna menjaga keseimbangan emosional, yaitu:
-
Pengecekan Diri Cepat (Quick Self-Check)
Saya meluangkan waktu 1–2 menit sebelum masuk kelas untuk refleksi singkat. Saya bertanya pada diri sendiri:
-
Bagaimana perasaanku hari ini?
-
Apa penyebab emosi ini?
-
Bagaimana dampaknya pada cara saya mengajar?
Langkah ini membantu saya menyadari kondisi batin dan mencegah reaksi impulsif selama proses belajar mengajar.
-
Latihan Pernapasan dan Mindfulness Singkat
Saya melakukan teknik pernapasan dalam selama beberapa menit dengan fokus penuh. Latihan ini meredakan stres dan membantu saya hadir sepenuhnya untuk siswa.
Dengan kedua strategi sederhana tersebut, saya dapat menjaga profesionalitas sebagai pendidik, membangun relasi positif dengan siswa dan rekan sejawat, serta menerapkan nilai-nilai CASEL secara konsisten.
Latar Belakang Modul:
Modul Pembelajaran Sosial Emosional PPG 2025 yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, aman, dan empatik. Kerangka kerja CASEL menekankan lima kompetensi utama, yaitu:
-
Kesadaran diri (self-awareness)
-
Pengelolaan diri (self-management)
-
Kesadaran sosial (social awareness)
-
Keterampilan berelasi (relationship skills)
-
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (responsible decision-making)
Dengan praktik reflektif ini, guru diajak tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang memahami dinamika psikososial siswa.
