Scroll untuk baca berita
Peristiwa

Ironi PETI Potabo yang Kembali Telan Korban Jiwa

×

Ironi PETI Potabo yang Kembali Telan Korban Jiwa

Sebarkan artikel ini
Nani Atune, warga Desa Taluduyunu Utara yang menjadi korban tragis di lokasi tambang ilegal Potabo, Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato. (Foto: Dok. Istw Hibata.id)
Nani Atune, warga Desa Taluduyunu Utara yang menjadi korban tragis di lokasi tambang ilegal Potabo, Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato. (Foto: Dok. Istw Hibata.id)

Hibata.id – Potret kelam tambang emas tanpa izin di Kabupaten Pohuwato kembali memakan korban jiwa. Kali ini, seorang warga meninggal secara tragis di lokasi tambang ilegal Potabo, Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, pada Kamis pagi (5/6/2025), sekitar pukul 08.00 WITA.

Korban diketahui bernama Nani Atune, warga Desa Taluduyunu Utara. Ia tewas seketika setelah tertimpa batu besar yang jatuh dari aktivitas penggalian menggunakan alat berat. Menurut keterangan warga setempat, batu tersebut menghantam bagian kepala korban hingga pecah.

Scroll untuk baca berita

“Korban meninggal dunia akibat terkena batu di kepala hingga pecah dan meninggal di tempat,” ujar seorang warga di lokasi.

Baca Juga:  Dua Lansia yang Hilang di Kebun Bone Bolango Ditemukan Tewas

Lebih memilukan, Nani disebut tidak sedang bekerja menambang saat kejadian nahas itu terjadi. Ia hanya hendak buang air besar di bawah area galian. Namun operator alat berat di atas tidak menyadari kehadirannya, sehingga proses pengupasan tanah terus berjalan hingga batu besar itu terlepas dan menghantam korban.

“Informasinya, korban hanya buang air besar di bawah. Operator alat berat di atas tidak tahu kalau ada orang di bawah,” jelas warga lainnya.

Kepala Desa Hulawa Erna Giasi membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan bahwa korban memang ditemukan meninggal dunia di lokasi tambang Potabo.

Baca Juga:  Tragis, Nelayan Hilang di Danau Limboto Ditemukan Tewas oleh Tim SAR

“Memang betul, ada yang meninggal. Namanya Nani Atune. Tapi soal penyebab pasti meninggalnya belum bisa dipastikan. Sekarang jenazah sudah berada di rumah istri pertamanya di Hulawa,” ungkapnya.

Terkait status lokasi, Erna tak menampik bahwa Potabo merupakan wilayah yang dikenal sebagai pusat aktivitas tambang emas ilegal, meskipun berada di bawah klaim Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR). Namun, pelaksanaan di lapangan jauh dari standar keselamatan kerja dan minim pengawasan.

“Yang saya tahu, dia memang bekerja di tambang wilayah pertambangan rakyat,” tambahnya.

Baca Juga:  Sebelum Jatuh di Pohuwato, Pesawat SAM Air Sempat Bermanuver

Hingga berita ini diturunkan, pihak desa masih terus menelusuri detail kejadian. Namun jelas, insiden ini kembali menambah daftar panjang korban jiwa akibat lemahnya pengawasan terhadap tambang ilegal di wilayah tersebut.

Kematian Nani Atune bukanlah yang pertama, dan mungkin bukan yang terakhir. Di balik kilauan emas, tersimpan kenyataan pahit: tidak ada jaminan keselamatan, tidak ada regulasi yang benar-benar ditegakkan. Hanya ada keserakahan para pemodal, pembiaran dari pihak berwenang, dan nyawa rakyat kecil yang terus menjadi korban.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600