Hibata.id – Camilan tradisional khas Majalengka, Jalakotek, kian digemari tidak hanya oleh masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke daerah berjuluk Kota Angin ini.
Berbentuk setengah lingkaran dan sekilas mirip pastel, Jalakotek memiliki karakter unik yang membedakannya dari camilan lain.
Kulitnya terbuat dari campuran tepung terigu dan aci (tepung tapioka), menghasilkan tekstur kenyal dan sedikit renyah saat digoreng.
Isian Jalakotek terdiri dari tumisan tahu dan wortel berbumbu sederhana seperti bawang putih, garam, dan merica.
Perpaduan ini menghasilkan cita rasa gurih yang khas dan membekas di lidah, menjadikannya favorit lintas generasi.
“Setiap gigitan Jalakotek menghadirkan harmoni rasa dan tekstur yang membuat banyak orang ketagihan,” ujar seorang pedagang kaki lima di kawasan Pasar Mambo Majalengka.
Seiring perkembangan selera pasar, inovasi Jalakotek terus bermunculan. Kini, variasi isian seperti sosis, kornet, dan keju mulai ditawarkan sebagai alternatif modern tanpa meninggalkan cita rasa asli. Meskipun begitu, varian original dengan tahu dan wortel tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
Harga yang terjangkau membuat Jalakotek digemari pelajar, pekerja, hingga wisatawan. Selain menjadi camilan sore yang nikmat dengan cabai rawit segar sebagai pelengkap, Jalakotek juga sering dijadikan pengganti makan siang ringan.
Tak hanya memanjakan lidah, kehadiran Jalakotek turut mendorong pertumbuhan ekonomi mikro. Banyak pelaku UMKM dan ibu rumah tangga memproduksi Jalakotek secara mandiri, baik dijual di pasar tradisional maupun melalui platform digital.
Lebih dari sekadar makanan, Jalakotek merepresentasikan kearifan lokal Majalengka. Proses pembuatannya yang membutuhkan ketelitian, mulai dari menguleni adonan hingga teknik menggoreng yang tepat, mencerminkan nilai kerja keras dan keuletan masyarakat setempat.
Bagi perantau asal Majalengka, Jalakotek menjadi simbol nostalgia. Camilan ini mengingatkan mereka pada masa kecil saat menikmati sajian sederhana namun penuh makna di warung pinggir jalan atau sudut pasar yang ramai.
Upaya untuk terus memperkenalkan Jalakotek ke tingkat nasional bahkan internasional menjadi langkah penting dalam melestarikan kekayaan kuliner Nusantara. Pemerintah daerah dan pelaku industri kreatif diharapkan dapat bersinergi dalam mempromosikan camilan khas ini sebagai identitas kuliner Majalengka.