Scroll untuk baca berita
Butong Tengah

LSM Garuda Usul Konstantinus Fokus Kesehatan dan Spiritualitas Usai Lepas Jabatan Sekda

×

LSM Garuda Usul Konstantinus Fokus Kesehatan dan Spiritualitas Usai Lepas Jabatan Sekda

Sebarkan artikel ini
Ketua LSM Garuda, Rahim Buton meminta kepada mantan Sekda Buton Tengah (Buteng) Konstantinus Bukide untuk fokus menjaga kesehatan dan memperbanyak ibadah usai melepas jabatannya.
Ketua LSM Garuda, Rahim Buton meminta kepada mantan Sekda Buton Tengah (Buteng) Konstantinus Bukide untuk fokus menjaga kesehatan dan memperbanyak ibadah usai melepas jabatannya.

Hibata.id – Ketua LSM Garuda, Rahim Buton meminta kepada mantan Sekda Buton Tengah (Buteng) Konstantinus Bukide untuk fokus menjaga kesehatan dan memperbanyak ibadah usai melepas jabatannya.

Hal ini disampaikan Rahim, menyusul beberapa hari terakhir kalau mantan Sekda Buteng itu terkesan membuat drama di media.

Scroll untuk baca berita

“Ini adalah bentuk ketidak ikhlasan yang bersangkutan untuk meninggalkan jabatan yang telah diembannya selama 5 tahun terakhir,” ucap Rahim Buton saat dikonfirmasi melalui sambungan telponnya, Kamis (29/05/2025) malam.

“Kami berharap pak konstan tidak perlu membuat banyak drama, sebab pemerintahan difinitif dibawah kepemimpinan Doktor Azhari dan Muhammad Adam Basan mempunyai visi besar untuk Buteng,” sambungnya.

Ada beberapa point menurut Rahim yang menunjukan kalau mantan sekda Konstantinus tidak dewasa dalam menyikapi persoalan.

Pertama, pernyataan Konstantinus Bukide yang menyebut terdapat sekitar 200 honorer pemda Buteng belum menerima insentif. Namun hal tersebut di bantah BPKAD bahwa sebenarnya instensif honorer itu sudah dibayarkan.

Baca Juga:  Bupati Buton Tengah Tekankan Disiplin ASN Usai Libur Lebaran Idul Fitri

“Padahal menurut data yang kami terima, jumlah honorer di sekretariat daerah kurang dari 100 orang dan dapat kita simpulkan ada sekitar 100  data honorer yang diduga fiktif,” katanya.

“Selama Konstantinus menjabat sebagai sekda maupun Pj Bupati, masuk ke kantong siapa instensif yang  diduga fiktif tersebut. Apakah keprihatinan yang disebut oleh pak Konstantinus benar keprihatinan atau ada motif lain,” tambahnya.

Kalaupun benar ada sekitar 200 orang tenaga honorer di sekretariat daerah, terang mantan alumni Cahaya Koromawu itu, Ia menilai kalau hal itu merupakan hal yang kebablasan dan meningkatkan konsumtifitas dari aspek anggaran.

Kedua, penunjukan Asisten III sebagai PA/KPA oleh Bupati dianggap hal biasa sebab tidak ada regulasi yang melarang. kondisi serupa pernah terjadi di Kolaka Timur, di Pemprov Sultra semasa Asrul Lio menjabat Pj Sekda.

“Konstantinus juga menyebut PP No 12 Tahun  2019 pasal 4, saran kami terkait sebaiknya beliau menjadikan aturan sebagai rujukan, bukan menjadikan aturan sebagai rujak alias membaca setengah-setengah mana untung mana rugi untuk dirinya. Baca itu PP no 12 Tahun 2019 pasal 4  seutuhnya, jangan berhenti pada aturan yang dirasakan enak pada dirinya saja,” terang Rahim.

Baca Juga:  Terungkap! Ini 3 Keluhan ASN PPPK Buteng ke Bupati Dr. Azhari

Ambisi Konstantinus

Kita bisa melihat bagaimana ambisi pak konstan ini dalam menghalalkan berbagai cara agar tetap bertahan dalam jabatannya.

Ada surat dari Kemendagri yang ditujukan untuk Pj Gubernur Sultra pada tanggal 21 Januari 2025, menjawab  surat yang dikirim sebelumnya oleh Pj Bupati Buteng terkait rekomendasi pengukuhan perpanjangan masa jabatan Sekda.

“Konstantinus Bukide bersurat untuk permohonan pengukuhan dan perpanjangan masa jabatan Sekda yang dijabat oleh dia sendiri, ini kesalahan berpikir menurut kami, dan hal ini masuk dalam kategori abuse of power,” jelasnya.

Selain itu, menyoroti statemen mantan sekda Buteng, yang mengatakan jangan ABS (Asal Bos Senang) kepada seluruh ASN Buteng.

Baca Juga:  Wabup Buteng Tegur OPD dan Camat Absen di Sidang DPRD, Mengapa?

“Dalam pemberitaan disalah satu media, kami merasa pak Bupati dan Wakil Bupati paham dengan kondisi di Buteng ini. Ungkapan ABS atau asal bos senang tidak tepat dengan kondisi Buteng sekarang, sebab doktor Azhari dan pak Muhammad Adam Basan adalah dua individu yang sudah tuntas dengan jenjang karir atau pengalamannya masing-masing,” katanya.

Sebelum menutup, Rahim berpesan kepada mantan sekda Buteng untuk fokus menjaga kesehatan dan memperbanyak ibadah dan spritualitas untuk mengingat akhirat.

“Saya harap, di masa purna baktinya, beliu fokus jaga kesehatan dan ingat akhirat. Jabatan itu hanya sementara, kalaupun mau ngotot dan masih mau bermain drama, ya saya rasa hanya kalimat ini yang cocok untuk beliau ” Melole Lago”. tutup Rahim

 

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600