Hibata.id – Sambal telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner khas Nusantara. Kehadirannya sebagai pelengkap makanan bukan hanya memperkaya rasa, tetapi juga merefleksikan kekayaan budaya di berbagai daerah Indonesia.
Sejak abad ke-10 Masehi, masyarakat Jawa diketahui telah mengolah sambal menggunakan cabai lokal seperti cabai puyang, lada, hingga jahe. Seiring waktu, sambal berkembang menjadi beragam varian unik yang khas di setiap wilayah, dengan cita rasa dan bahan yang berbeda-beda.
Berikut lima sambal tradisional khas Indonesia yang patut dikenali dan dicoba:
1. Sambal Gandaria, Asam Segar Khas Jawa Barat
Sambal gandaria menggunakan buah gandaria sebagai bahan utama, yakni buah tropis yang mirip mangga namun berukuran lebih kecil dan bercita rasa asam manis. Untuk membuatnya, gandaria dicampur dengan cabai keriting, terasi, gula, dan garam yang telah dihaluskan. Sambal ini populer sebagai pelengkap hidangan khas Sunda.
2. Sambal Kandas Sarai, Rasa Harum dari Kalimantan Tengah
Sambal kandas sarai merupakan sambal khas suku Dayak di Kalimantan Tengah. Keunikannya terletak pada penggunaan batang serai yang diiris tipis, menciptakan aroma harum yang menggoda. Campuran cabai rawit, terasi bakar, dan suwiran ikan bakar menjadikan sambal ini sangat cocok disantap bersama nasi hangat.
3. Sambal Pencit, Segar dan Pedas dari Mangga Muda
Dikenal juga sebagai sambal mangga muda, sambal pencit berasal dari wilayah Jawa Timur. Mangga muda atau “pencit” dipadukan dengan cabai rawit, terasi bakar, garam, dan gula merah. Sensasi pedas dan asamnya sangat cocok sebagai pelengkap ikan bakar atau ayam bakar.
4. Sambal Tuktuk, Lezat Khas Tapanuli
Sambal tuktuk berasal dari Tapanuli, Sumatera Utara. Terbuat dari ikan aso-aso (ikan kembung asap), andaliman, serta campuran bawang merah, bawang putih, dan cabai. Rasa pedas dan getir khas andaliman menjadikan sambal ini memiliki cita rasa yang tidak ditemukan pada sambal lainnya.
5. Sambal Tumpang, Sajian Berkuah dari Tempe Semangit
Berbeda dari kebanyakan sambal, sambal tumpang disajikan dalam bentuk kuah. Sambal ini menggunakan tempe semangit (tempe fermentasi lanjut) yang dimasak dengan santan, bawang merah, cabai, kemiri, dan kencur. Sajian ini banyak ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, terutama sebagai pendamping nasi pecel.