Kabar

Negara Teluk Arab Berusaha Tenangkan Konflik Iran dan Israel

×

Negara Teluk Arab Berusaha Tenangkan Konflik Iran dan Israel

Sebarkan artikel ini
Foto: AP/Hussein Malla-Serangan udara Israel yang melanda pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Selasa, 1 Oktober 2024/Hibata.id
Foto: AP/Hussein Malla-Serangan udara Israel yang melanda pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Selasa, 1 Oktober 2024/Hibata.id

Hibata.id –  Negara-negara Teluk Arab tengah berupaya meyakinkan Iran akan netralitas mereka dalam konflik antara Teheran dan Israel.

Langkah ini dilakukan dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Doha pekan ini, dengan fokus utama menghindari eskalasi kekerasan yang lebih luas, terutama yang bisa mengancam fasilitas minyak mereka. Informasi ini diungkapkan oleh dua sumber kepada Reuters.

Baca Juga: Dugaan Awal, Ismail Haniyeh Tewas Akibat Bom Tersembuyi

Pertemuan tersebut melibatkan para menteri dari Negara Teluk Arab dan Iran, yang diadakan oleh Qatar bersama negara-negara Asia.

Menurut laporan Middle East Monitor, Jumat (4/10/2024), pembicaraan itu menekankan pentingnya langkah de-eskalasi untuk menjaga stabilitas kawasan.

Ketegangan meningkat setelah Iran meluncurkan ratusan rudal ke arah Israel pada Selasa (1/10/2024). Teheran mengklaim serangan itu merupakan hak pertahanan diri sesuai Pasal 51 Piagam PBB, sebagai balasan atas pelanggaran kedaulatan Iran dan kematian sejumlah tokoh.

Baca Juga:  Penyebab Harga Cabai Rawit di Gorontalo Tembus Rp70 Ribu per Kilogram

Baca Juga: Profil Ismail Haniyeh, Pimpinan Ormas Hamas yang Terbunuh

Termasuk pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli, serta tokoh Hizbullah dan penasihat militer senior Iran di Beirut pada 27 September.

Teheran menyatakan serangannya telah berakhir, kecuali ada provokasi lanjutan. Namun, di pihak lain, Israel bersumpah akan memberikan respons keras.

Situs berita Axios yang mengutip pejabat Israel melaporkan pada Rabu (2/10/2024) bahwa Israel berpotensi menargetkan fasilitas minyak Iran sebagai tindakan balasan. Hingga berita ini diturunkan, Kementerian Luar Negeri Qatar, Iran, Uni Emirat Arab, Kuwait, serta Kantor Komunikasi pemerintah Arab Saudi belum memberikan komentar resmi.

Baca Juga:  KH Abdullah Aniq Nawawi: NU Komitmen mengentaskan Politik Uang dari Hulu ke Hilir

Meskipun Iran tidak secara langsung mengancam fasilitas minyak Teluk, mereka memperingatkan bahwa dukungan langsung kepada Israel bisa membuat kepentingan negara-negara tersebut menjadi target.

“Negara-negara Teluk percaya kecil kemungkinan Iran akan menyerang fasilitas minyak mereka, namun Iran memberikan sinyal melalui jalur tidak resmi bahwa hal itu mungkin terjadi,” ungkap Ali Shihabi, komentator Arab Saudi.

Sementara itu, Arab Saudi, sebagai eksportir minyak utama dunia, telah berupaya memperbaiki hubungan dengan Teheran dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ketegangan masih ada.

Riyadh tetap waspada setelah serangan tahun 2019 terhadap fasilitas minyaknya di Abqaiq yang memengaruhi 5 persen produksi minyak global, yang meskipun Iran menyangkal keterlibatan, menimbulkan kekhawatiran serupa.

Baca Juga:  Keberuntungan Zodiak Tahun 2024, Cek Bintang Kalian

Shihabi menambahkan, pesan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) kepada Iran adalah untuk menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut.

“Pesan GCC kepada Iran adalah, ‘tolong de-eskalasi’,” ujarnya, merujuk pada kelompok negara Teluk yang terdiri dari Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Qatar, dan Kuwait.

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, dalam pidatonya di Doha, menegaskan bahwa Iran siap merespons segala bentuk serangan militer atau aksi teroris.

“Setiap pelanggaran terhadap batas merah kami akan dibalas dengan tindakan tegas oleh angkatan bersenjata kami,” tegasnya.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600