Hibata.id – Open Tournament Pencak Silat Kapolresta Gorontalo Kota Cup yang digelar di GOR Nani Wartabone terlaksana dengan sukses.
Kapolresta Gorontalo Kota Kombespol Dr. Ade Permana mengaku bersyukur dengan terlaksananya kegiatan tersebut. Ia bilang, kegiatan ini bisa berlanjut.
“Mudah-mudah ini bukan yang pertama dan terakhir, di tahun-tahun selanjutnya kita bisa terlaksana kegiatan yang sama,” kata Ade Permana, Selasa (2/7/2024).
Ade Permana berharap, kegiatan yang sama pun bisa dilaksanakan di tingkat Polda Gorontalo. Ia mengaku sangat banggai dengan kegiatan pencat silat tersebut.
Baca juga: Kapolresta Gorontalo Kota Pimpin Upacara HUT Bhayangkara ke-78
“Saya sangat bangga, karena pencak silat ini adalah salah satu warisan budaya, dan UNESCO PBB sudah dinyatakan warisan budaya takbenda,” terang Ade Permana.
Ade Permana berpesan kepada peserta open tournament agar menggunakan ilmu bela diri sesuai tujuannya.
“Filosofi orang yang punya bela diri adalah sebetulnya tidak untuk mencari musuh. Tetapi bagaimana caranya ketika kita memiliki musuh sebisa mungkin kita menghindar,” jelasnya
“Tetapi walaupun itu terpepet dan tidak bisa menghindar lagi, ya mau tidak mau kita ada membela diri,” sambungnya
Baca juga: Dugaan Bekingan Miras di Bonebol, Kapolda Diminta Turun Tangan
Ade Permana bilang, Ilmu beladiri untuk membela diri dan untuk membela orang yang lemah.
“Jangan digunakan untuk gagah-gagahan, jangan digunakan untuk mencari musuh,” ujarnya
Sementara itu, Ketua Umum IPSI Kota Gorontalo, Husin Ali, menuturkan, open tournament pencak silat Kapolresta Gorontalo Kota Cup baru pertama kali dilaksanakan.
“Ini adalah kali pertama IPSI Kota Gorontalo melaksanakan kegiatan ini,” kata Husin.
Baca juga: Masukan Untuk Polda Gorontalo di Hari Bhayangkara ke-78
Dijelaskan Husin, sesuai data yang masuk, total peserta yang ikut open tournament pencak silat Kapolresta Gorontalo Kota Cup sebanyak 306 peserta.
“Bone Bolango 4 perguruan, Boalemo 1 perguruan, Gorontalo Utara 1 perguruan, Kabupaten Gorontalo 3 perguruan, Pohuwato 1 perguruan. Jadi total satu provinsi hadir,” terang Husin.
Husin menuturkan, selain dari dalam Provinsi Gorontalo, ada utusan dari luar, yakni dari Bolaang Mongondow Utara.
“Artinya kegiatan ini bukan lagi skala provinsi tetapi sudah masuk ke skala Nasional,” tutupnya
