Hibata.id – Pasokan air bersih milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM Buton Tengah) di sejumlah desa wilayah Mawasangka Timur (Mastim) dilaporkan terhenti selama hampir dua pekan terakhir.
Gangguan tersebut menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan air, terlebih saat momen Hari Raya Idulfitri yang banyak diisi kegiatan sosial.
“Kami sudah hampir dua minggu tidak mendapat air. Apalagi selama Lebaran, banyak kegiatan seperti pesta dan kumpul keluarga yang sangat membutuhkan air,” keluh Amir, warga Desa Lasori, Selasa (8/4/2025).
Direktur Utama PDAM Buton Tengah, Akhmad Zilzal Maada, membenarkan terhentinya suplai air di wilayah Mastim. Menurutnya, gangguan ini dipicu oleh kelangkaan bahan bakar solar di Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) yang berdampak langsung pada operasional pompa air.
“Benar, pompa air tidak bisa beroperasi karena solar kosong. Kami masih menunggu pasokan dari pihak Pertamina,” ujar Akhmad Zilzal, ditemui dalam sebuah acara di Desa Wakambangura II.
Ia menjelaskan bahwa persoalan ini tidak berkaitan dengan kerusakan teknis pada jaringan distribusi, melainkan murni karena terbatasnya pasokan BBM jenis solar yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa air PDAM.
Pihak PDAM, lanjut Akhmad, telah melakukan koordinasi dengan Pertamina dan pengelola APMS guna mempercepat proses pengiriman solar ke wilayah tersebut.
“Insya Allah, dalam minggu ini pasokan solar sudah masuk dan distribusi air akan kami normalisasi secara bertahap,” katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap bersabar dan memahami situasi. PDAM Buteng, katanya, tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan air bersih secara optimal, khususnya bagi masyarakat Mastim dan sekitarnya.
Diketahui, saat ini PDAM Buteng melayani distribusi air bersih di dua kecamatan, yakni Mawasangka Timur dan Lakudo. Di Mastim, layanan air mencakup desa Bonemarambe, Lasori, Inulu, Bungi, dan Wantopi. Sementara di wilayah Lakudo, PDAM melayani desa Boneoge dan Madongka.