Hibata.id – Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengirimkan satu tim ke lokasi longsor di tambang emas ilegal di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Baca Juga: Jatam Sebut Longsor Tambang Suwawa Dampak dari Pembiaran APH
Menurut Ketua Tim Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Oktory Prambada, meski banyak kendala yang dihadapi untuk menyelidiki gerakan tanah yang dipicu oleh manusia, tim yang bertugas akan melakukan pemetaan wilayah.
“Kami kirimkan walaupun akses ke sana sulit sekali. Maksudnya itu kan tambang ya? Tambang itu banyak yang berkepentingan di sana. Untuk tambang-tambang yang legal juga sebetulnya kami juga susah masuk ke kawasan tambang itu. Dan untuk yang longsor itu kalau tidak bukan lokasi longsor maka kami tidak akan masuk ke ranah itu, artinya sudah politis. Tapi yang Gowa kami berangkatkan tim sekalian pemataan di sana,” ujar Oktory.
Baca Juga: Wakil Ketua II Deprov Gorontalo Hadiri Rapat Koordinasi Penanganan Bencana
Oktory menyebutkan untuk lokasi tambang rakyat di area Wini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Minggu (14/7/2024) sekitar pukul 03.00 WIT yang mengalami tanah longsor tidak mengirimkan tim.
Selain berbagai kendala non teknis, Oktory menyebutkan jumlah pengamat dan tenaga ahli gerakan tanah yang dimiliki PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM sangat terbatas.
“Kita hanya punya 12 pengamat untuk memantau seluruh kejadian gerakan tanah di seluruh Indonesia. Untuk yang Papua kami tidak kirimkan karena itu tambang rakyat banyak kendala untuk masuknya,” kata Oktory.
Baca Juga: Korban Tewas Longsor Tambang Suwawa 26 Orang, 1 Jenazah Tak Utuh
Oktory menjelaskan selain di Gorontalo dan Papua, penyelidikan tanah longsor juga dilakukan di Tasikmalaya, Garut, Brebes dan Natuna. Oktory mengaku otoritasnya mengalami kesulitan untuk menyelidiki kejadian tanah longsor yang terjadi di seluruh daerah dengan anggota yang sedikit.
“Nah ini bagaimana bisa kami mengirimkan tim dengan cepat. Karena sebagian tim kami lagi di luar (di lapangan). Untuk pemantauan longsor akibat banjir di Gorontalo itu sudah ditangani pihak dinas daerah aliran sungai setempat,” ucap Oktory.