Hibata.id – Wakil Ketua Sementara DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, menyampaikan kritik keras terhadap gaya kepemimpinan yang dinilai terlalu fokus pada pencitraan.
Ridwan menegaskan, pemerintah seharusnya lebih mengutamakan kerja nyata untuk kesejahteraan masyarakat daripada membangun citra yang berlebihan.
Pernyataan ini disampaikan Ridwan saat menjadi tamu dalam TribunPodcast ANJANGSANA yang disiarkan langsung di YouTube TribunGorontalo.com pada Jumat (18/10/2024) dengan tema Mengawal Arah Pembangunan Menuju 3 Dasawarsa Provinsi Gorontalo.
“Kita jangan sibuk bangun pencitraan. Yang penting itu bagaimana melihat kondisi masyarakat. Data BPS saja masih memperlihatkan banyak masalah,” kata Ridwan.
Penghargaan Tanpa Dampak Nyata
Menurut Ridwan, meskipun banyak kepala daerah, termasuk bupati dan gubernur, sering menerima penghargaan, kondisi di lapangan tidak sejalan dengan prestasi tersebut. Ia menilai penghargaan tidak berarti apa-apa jika tidak disertai dengan perubahan konkret yang dirasakan oleh masyarakat.
“Semua bupati dan gubernur kita punya penghargaan, tapi kalau kondisi rakyat masih seperti ini, apa gunanya penghargaan itu?” tegasnya.
Sinergi Eksekutif dan Legislatif
Ridwan juga menyoroti pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam memajukan pembangunan daerah.
Ia mengkritik bahwa legislatif seringkali hanya dianggap sebagai “ban stempel,” tanpa peran strategis dalam memaksimalkan kebijakan di tingkat pusat.
Ridwan berharap agar kepala daerah lebih terbuka dalam bekerja sama dengan legislatif demi mengoptimalkan potensi daerah di tingkat nasional.
“Kalau cuma pencitraan, seolah-olah kepala daerah itu yang hebat, legislatif jadi sekadar pelengkap. Padahal, eksekutif dan legislatif itu seperti dua roda sepeda yang harus seimbang agar berjalan lancar,” tambah Ridwan.
Peran OPD dalam Isu Kemiskinan dan Stunting
Dalam kesempatan itu, Ridwan juga menekankan peran penting Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menghadapi isu-isu strategis seperti kemiskinan dan stunting.
Ia meminta agar OPD bekerja secara terkoordinasi dan terarah untuk menangani permasalahan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Fokusnya, antara lain, adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja melalui pemanfaatan potensi lokal, seperti sektor pertanian dan pertambangan, terutama di wilayah Pohuwato.
“Semua OPD harus kerja bareng, tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Mana yang fokus atasi kemiskinan jangka pendek, mana yang jangka panjang. Stunting itu masalah serius yang harus segera ditangani,” ujar Ridwan.
Efisiensi Anggaran dalam APBD
Ridwan juga menyoroti masalah efisiensi anggaran dalam APBD. Menurutnya, terlalu banyak anggaran yang dihabiskan untuk kegiatan yang tidak menjadi prioritas utama, seperti perjalanan dinas, sehingga tidak berdampak langsung pada pembangunan daerah. Ridwan mengingatkan bahwa hal ini telah menjadi perhatian serius dari Kementerian Dalam Negeri.
“APBD kita terlalu banyak dihabiskan untuk hal-hal yang tidak relevan. Kita harus introspeksi. Saya berharap gubernur terpilih nanti bisa menjadi jembatan antara daerah dan pusat, bukan hanya memikirkan wilayahnya sendiri,” tegas Ridwan.
Komitmen Mengawal Koordinasi Daerah dan Pusat
Ridwan berkomitmen untuk terus mengawasi koordinasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Gorontalo. Ia memastikan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan pusat berjalan dengan baik demi kesejahteraan masyarakat.
“Koordinasi harus terbangun dengan baik. Saya akan terus memantau jalannya koordinasi. Apakah benar mereka bekerja sama? Apa masalahnya kalau tidak?” pungkas Ridwan.