Hibata.id – Matahari belum sepenuhnya tenggelam di ufuk barat ketika Mazaluddin, Wakil Ketua DPRD Buton Tengah, melangkah ke sebuah rumah sederhana di Desa Balobone.
Di tangannya, sebuah karung beras 10 kilogram siap diserahkan kepada seorang ibu lanjut usia yang menyambutnya dengan mata berkaca-kaca.
Momen ini bukan sekadar penyerahan bantuan, tetapi sebuah jalinan kasih yang menghangatkan hati di tengah kesederhanaan Ramadan.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H atau 2025 Masehi, Mazaluddin dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) kembali menjalankan tradisi tahunan yang telah lama ia pegang, yakni berbagi dengan mereka yang membutuhkan.
Tahun ini, sebanyak 1.500 paket beras didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu, janda, dan lansia di Kecamatan Mawasangka. Jumat (28/3/2025) menjadi puncak dari perjalanan panjangnya berkeliling desa, memastikan setiap bantuan sampai ke tangan yang tepat.
Berbagi di Bulan Penuh Berkah
“Alhamdulillah, sejak pekan lalu kami telah membagikan ribuan karung beras. Hari ini tersisa dua desa terakhir, Polindu dan Balobone. Ramadan selalu memberi makna tersendiri dalam berbagi,” tutur Mazaluddin sambil tersenyum hangat.

Tak hanya kali ini, kegiatan serupa telah menjadi rutinitasnya setiap tahun. Namun, baginya, Ramadan selalu membawa perasaan yang berbeda—sebuah kesempatan untuk lebih dekat dengan masyarakat yang telah mempercayainya.
Di desa-desa lain seperti Gumanano, Kaencebungi, Wakambangura I, Wakambangura II, dan Napa, tangan-tangan kecil anak-anak kerap melambai riang ketika melihat iring-iringan mobil yang membawa karung-karung beras. Senyum mereka menjadi hadiah tak ternilai bagi Mazaluddin dan timnya.
Kebaikan yang Menyebar
Seorang ibu, Rubiana (38), tak mampu menahan haru saat menerima bantuan tersebut. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat berarti bagi kami. Semoga Pak Mazaluddin selalu diberikan kesehatan dan keberkahan,” ucapnya dengan suara bergetar.
Sementara itu, Yusman (51), seorang kepala keluarga yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, mengungkapkan rasa syukurnya. “Kami sangat berterima kasih. Ramadan kali ini terasa lebih ringan dengan adanya bantuan ini,” katanya.
Mazaluddin percaya bahwa berbagi bukan sekadar memberikan materi, tetapi juga menciptakan kehangatan di tengah masyarakat. Ia pun mengajak seluruh warga untuk bersama-sama menjaga ketertiban menjelang Idul Fitri dan terus menumbuhkan semangat berbagi.
Inspirasi di Tengah Ramadan
Bagi Mazaluddin, kebahagiaan sejati terletak pada melihat orang-orang tersenyum karena merasa diperhatikan. “Berbagi tidak akan membuat kita kekurangan, justru akan semakin melapangkan rezeki kita,” ujarnya penuh keyakinan.
Di bawah cahaya bulan yang mulai menggantung di langit Buton Tengah, perjalanan Mazaluddin hari itu ditutup dengan doa dari warga yang menerima bantuannya. Ramadan bukan sekadar bulan puasa, tetapi juga waktu terbaik untuk menyebarkan kebaikan—dan Mazaluddin telah membuktikan bahwa kepedulian adalah bahasa universal yang bisa menyentuh hati siapa saja.