Hibata.id – Meski datang dengan rombongan yang jauh lebih ramping dibanding kota-kota lain, Pemerintah Kota Gorontalo tampil penuh peran dalam Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-VII di Surabaya. Strategi efisiensi yang diterapkan Wali Kota Gorontalo justru membuka ruang partisipasi yang lebih fokus, substansial, dan terarah.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Gorontalo, Zamronie Agus, mengungkapkan bahwa Kota Gorontalo hanya mengutus sekitar 30 peserta ke forum nasional empat tahunan itu. “Sebagai pembanding, ada kota yang mengirim lebih dari 400 orang. Tapi kami hadir dengan semangat maksimal—efisien tanpa kehilangan esensi,” ujar Zamronie, pada Kamis (9/5/2025).
Menurut Zamronie, publik kerap salah kaprah memahami Munas APEKSI hanya sebagai ajang pemilihan ketua dan pengurus. Padahal, perhelatan ini dipenuhi dengan forum-forum teknis yang membahas isu-isu krusial pembangunan kota. “Dari teknologi digital, pariwisata, keuangan daerah, hingga lingkungan dan tata kelola sampah, semuanya dibahas di sini secara mendalam dan praktis,” tegasnya.
Kota Gorontalo, kata dia, tidak melewatkan satu pun momentum strategis. Delegasi dari organisasi perangkat daerah (OPD) yang relevan dikerahkan sesuai bidang masing-masing. “Kami tidak hadir untuk sekadar meramaikan. Setiap peserta kami punya tugas dan target yang jelas,” lanjutnya.
Dalam Indonesia City Expo dan parade budaya, Gorontalo juga mengambil bagian penting. Miniatur daerah dipamerkan, dan busana khas karawo turut mewarnai panggung budaya nusantara. Semua itu dibawa oleh tim kecil, namun dengan semangat dan visi besar.
Zamronie menyebut, pembatasan jumlah delegasi bukan karena kekurangan, melainkan pilihan sadar untuk menerapkan kebijakan anggaran yang bertanggung jawab. “Ini adalah instruksi langsung dari Pak Wali Kota. Kita ingin menunjukkan bahwa partisipasi yang bermakna tidak selalu ditentukan oleh kuantitas, tapi oleh kualitas kehadiran.”
Ia berharap kehadiran Gorontalo di APEKSI 2025 bisa membuka mata masyarakat bahwa keikutsertaan di forum nasional bukan sekadar formalitas, tapi ruang untuk belajar, menjalin kolaborasi, serta mempromosikan potensi daerah di tingkat nasional.
Dengan pendekatan yang lebih fokus dan strategis, Kota Gorontalo membuktikan: keterlibatan aktif dalam pembangunan nasional tak harus datang dengan rombongan besar, tapi cukup dengan visi, semangat, dan langkah yang tepat.