Scroll untuk baca berita
Lingkungan

Desa Bulangita Terendam Banjir, Aktivitas PETI yang Gunakan Alat Berat Jadi Penyebab

×

Desa Bulangita Terendam Banjir, Aktivitas PETI yang Gunakan Alat Berat Jadi Penyebab

Sebarkan artikel ini

Hibata.id – Warga Desa Bulangita, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, kini menghadapi dampak serius dari aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang melibatkan penggunaan alat berat. Eksploitasi tambang ilegal yang tidak ramah lingkungan itu telah menyebabkan banjir besar yang merendam pemukiman warga.

Sejak aktivitas tambang ilegal menggunakan excavator, warga setempat mencurigai adanya perubahan drastis pada kondisi lingkungan yang menyebabkan bencana. Mereka menduga, perubahan struktur tanah dan tertutupnya jalur aliran air alami akibat penggalian tanah oleh alat berat, menjadi pemicu meluapnya air ke permukiman.

Scroll untuk baca berita

Pida, seorang warga desa, mengungkapkan bahwa sebelumnya, banjir tidak pernah menjadi masalah utama bagi mereka. Meski hujan deras turun, air selalu mengalir dengan lancar melalui saluran alami. Namun, sejak alat berat masuk ke area tambang, banjir kerap melanda.

Baca Juga:  Dibalik Tambang Emas Ilegal, Siapa Dalang Utama PETI Boliyohuto?

“Dulu, air selalu mengalir melalui jalurnya. Tapi sejak adanya galian tanah, air malah terjebak dan meluap ke pemukiman. Bahkan, air bisa masuk ke dalam rumah,” ujar Pida kepada Hibata.id, Sabtu (8/3/2025).

Baca Juga:  Miris!, Ada Oknum TKSK Diduga Terlibat di PETI Balayo

Menurut informasi yang dihimpun, diperkirakan ada sekitar 8 hingga 9 unit excavator yang beroperasi di area tambang ilegal Desa Bulangita. Sebelumnya, tambang di desa ini dilakukan secara manual, namun sekarang alat berat digunakan tanpa izin yang jelas, mengakibatkan dampak lingkungan yang parah. Warga mengeluhkan kondisi ini, namun hingga kini belum ada respons nyata dari pihak berwenang.

“Sudah sering kami mengeluh, tapi tidak ada tindakan. Kami khawatir kalau pembiaran ini terus berlanjut, bukan hanya banjir yang akan mengancam, tetapi juga bencana yang lebih besar. Banjir yang kami alami saat ini hanya permulaan. Mungkin kalau banjir sudah menenggelamkan desa, baru ada yang bertindak” kata Pida dengan nada kesal.

Baca Juga:  Petani Sawit di Buol akan Menghentikan Sementara Operasional Kebun Plasma di PT. HIP

Para warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas tambang ilegal ini sebelum kerusakan lebih parah terjadi. Mereka mendesak agar pihak berwenang segera menutup tambang-tambang tanpa izin yang merusak lingkungan dan mengancam keselamatan hidup mereka.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600