Hibata.id – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Femmy Udoki, menggelar reses di Kecamatan Suwawa dengan bertatap muka langsung bersama masyarakat Desa Huluduotamo, Helumo, dan Ulanta. Dalam agenda ini, sejumlah aspirasi terkait pertanian dan ekonomi mikro kecil menjadi perhatian utama.
Salah satu isu yang disampaikan warga adalah terkait perizinan benih cabai agar dapat dipasarkan ke luar daerah. Selain itu, petani mengeluhkan kualitas bibit yang selama ini diterima dinilai kurang baik, sehingga hasil panen tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan sejak proses penanaman hingga pascapanen.
“Kami sering mendapatkan bibit yang kurang berkualitas, menyebabkan hasil panen jagung menurun. Ini yang menjadi keresahan utama kami,” ujar Mahmud, perwakilan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Suwawa.
Di sisi lain, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama kaum ibu, menyampaikan kendala permodalan. Kehadiran Universitas Negeri Gorontalo (UNG) disebut memberikan dampak signifikan terhadap daya beli masyarakat, namun mereka masih terbatas dalam hal modal usaha.
Menanggapi aspirasi tersebut, Femmy Udoki menyatakan telah mencatat seluruh masukan masyarakat dan berkomitmen memperjuangkan solusi terbaik, meskipun saat ini pemerintah sedang melakukan efisiensi anggaran.
“Saya akan terus mengupayakan aspirasi ini, meskipun kita tahu bahwa saat ini pemerintah tengah gencar melakukan efisiensi dalam berbagai sektor,” ujar Femmy.
Terkait perizinan benih, Femmy berencana mengadakan audiensi dengan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo untuk membahas permasalahan tersebut. Mengingat posisinya di Komisi I yang membidangi hukum, ia berharap dapat menemukan solusi yang sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Saya akan mencari waktu yang tepat untuk berdiskusi dengan Dinas Pertanian mengenai hal ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Kepala Desa Huluduotamo beserta jajaran, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta sejumlah tokoh masyarakat.