Hibata.id – Saat ini ribut soal salah satu oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo diduga terlibat dalam pemberangkatan jamaah haji ilegal ke Arab Saudi melalui jalur visa kerja.
Insiden ini memicu perhatian publik, setelah beredar kabar bahwa anggota dewan tersebut ditahan aparat keamanan di Makkah.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber menyebutkan, anggota legislatif tersebut juga menjabat sebagai Direktur Utama sebuah biro perjalanan umrah.
Ia diduga memberangkatkan calon jamaah haji tanpa izin resmi dengan menggunakan visa kerja (visa amil), bukan visa haji sebagaimana dijanjikan.
“Saat mendaftar, kami dijanjikan visa haji. Tapi setibanya di Jakarta, yang kami terima malah visa kerja. Kami langsung curiga ada yang tidak beres,” ungkap salah seorang jamaah yang meminta identitasnya dirahasiakan, kepada media ini.
LP3G Desak Proses Hukum
Ketua Lembaga Pengawas Pemerintah Provinsi Gorontalo (LP3G), Abdullah Deno Djarai, mengecam keras dugaan keterlibatan oknum anggota dewan dalam praktik haji ilegal.
Menurutnya, jika benar terbukti, maka tindakan tersebut merupakan bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan nilai-nilai keagamaan.
“Ini bukan sekadar pelanggaran administratif. Ini penghinaan terhadap amanah rakyat dan eksploitasi terhadap ibadah suci,” tegas Deno, Sabtu (12/7/2025).
Pria yang akrab disapa Bang Deno ini menilai, seseorang yang menyandang status wakil rakyat seharusnya menjaga integritas, bukan justru diduga menipu warga dengan janji visa haji yang ternyata visa kerja.
“Dia gunakan topeng politisi sekaligus pengusaha di bidang keagamaan untuk menjerat rakyatnya sendiri. Ini harus diusut tuntas. Hukum jangan tumpul ke atas. Status sebagai anggota DPRD bukan alasan untuk dilindungi,” katanya.
Deno juga mendesak DPRD Provinsi Gorontalo dan aparat penegak hukum untuk segera memberikan klarifikasi resmi serta menindaklanjuti kasus ini secara transparan dan adil.
Mustafa Yasin: “Saya Tidak Ditahan”
Menanggapi isu yang beredar luas di media sosial dan publik, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Mustafa Yasin, angkat bicara dan membantah keras tudingan bahwa dirinya ditahan oleh aparat di Makkah. Dalam pernyataannya Jumat (11/7/2025), Mustafa menyebut kabar tersebut tidak benar dan menyesatkan.
“Saya dalam keadaan sehat dan bebas. Tidak ada penahanan, tidak ada masalah hukum. Saya tetap menjalankan aktivitas seperti biasa di Arab Saudi. Mohon jangan dipelintir,” ujar Mustafa saat dihubungi lewat WhatsApp.
Ia menjelaskan, keberadaannya di Arab Saudi terkait urusan kerja pasca musim haji, termasuk penguatan kerja sama layanan visa haji dan umrah dengan Muassasah, lembaga resmi pemerintah Arab Saudi yang mengelola teknis ibadah.
“Saya sedang menyelesaikan agenda kerja sama sebagai penyedia resmi visa. Jadi, tidak benar jika disebut saya ada masalah hukum di sini,” jelas Mustafa.
Mustafa juga menyoroti pemberitaaan yang menurutnya tidak berimbang. Ia menilai, pemberitaan yang dibangun tanpa konfirmasi dapat merusak reputasi personal maupun institusi.
“Sekalipun disisipkan hak jawab, itu tidak menghapus dampak negatif dari pemberitaan sepihak. Reputasi bisa hancur oleh satu berita yang tak terverifikasi,” katanya dengan nada serius.
Sebagai politisi dari Fraksi PKS, Mustafa mengimbau masyarakat Gorontalo agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi di media sosial yang belum diverifikasi secara resmi.
“Bijaklah menerima dan menyebarkan informasi. Jangan percaya begitu saja jika belum ada klarifikasi resmi dari pihak yang berwenang,” pungkasnya.