Nusantara

Menguak Titik Tengah Indonesia di Sulawesi, Warisan Leluhur di Desa Umpungeng

×

Menguak Titik Tengah Indonesia di Sulawesi, Warisan Leluhur di Desa Umpungeng

Sebarkan artikel ini
Titik Tengah Indonesia. Foto: dimensiindonesia.com/Hibata.id
Titik Tengah Indonesia. Foto: dimensiindonesia.com/Hibata.id

Hibata.id – Jika Sabang dikenal sebagai titik paling barat Indonesia dan Merauke sebagai titik paling timurnya, maka Desa Umpungeng di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, menyimpan fakta menarik sebagai titik tengah Indonesia.

Masyarakat setempat menyebut lokasi ini sebagai Posi Na Tanae, yang dalam bahasa Bugis berarti “pusar tanah” atau “pusat bumi”. Julukan ini mencerminkan kepercayaan bahwa kawasan tersebut berada tepat di tengah bentang geografis Indonesia.

Posi Na Tanae merupakan tanah lapang yang dikelilingi batu-batu besar berbentuk melingkar. Di bagian tengahnya terdapat batu besar yang menutupi lubang di dalam tanah. Menurut warga, lubang tersebut tidak memiliki dasar dan telah ditutup sejak lama untuk keselamatan.

Baca Juga:  Misteri Uwentira, Kota Gaib di Sulawesi Tengah yang Melegenda

“Batu itu menjadi penanda titik tengah Indonesia. Warga percaya lubangnya sangat dalam, sehingga ditutup dengan batu besar,” kata Hijrin, seorang wisatawan asal Gorontalo yang sempat mengunjungi kawasan tersebut.

Selain memiliki nilai geografis, Desa Umpungeng juga menyimpan situs sejarah penting, yakni situs megalitikum Garugae. Situs ini terdiri dari bebatuan datar yang tersusun membentuk lingkaran lonjong. Pada salah satu sisi lingkaran terdapat batu menyerupai singgasana, dan di tengahnya terdapat satu batu besar yang dipagari besi berwarna merah.

Konon, Garugae merupakan tempat pertemuan para raja Bugis di masa lampau untuk bermusyawarah dan mengadakan pelantikan tokoh adat seperti datuk, raja, atau kepala pemerintahan tradisional.

Baca Juga:  Sri Wahyuningsih, dari Pedagang Kaki Lima hingga Sukses Produksi Biji Kopi Kemasan

“Informasi ini saya baru ketahui saat berkunjung. Sangat menarik, karena ternyata di Soppeng ada pusat sejarah yang belum banyak dikenal,” tutur Hijrin.

Panorama Alam Pegunungan Umpungeng

Desa Umpungeng juga menawarkan pesona alam yang sejuk dan asri. Terletak di ketinggian antara 1.000 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl), desa ini diapit oleh Pegunungan Neneconang dan Gunung Laposo, menciptakan lanskap yang ideal untuk ekowisata dan pelestarian budaya.

Baca Juga:  Lapangan Buntulia Bersinar dalam Malam Tumbilotohe

Dari Kota Makassar, pengunjung dapat menempuh perjalanan sejauh 100 kilometer ke arah utara. Sementara dari pusat Kabupaten Soppeng, jaraknya hanya sekitar 10 kilometer.

Dengan kekayaan sejarah dan keunikan geografisnya, Desa Umpungeng memiliki potensi besar sebagai desa situs budaya. Peran masyarakat dan pemerintah daerah menjadi penting dalam upaya pelestarian agar nilai-nilai sejarah ini dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

Pelestarian situs seperti Posi Na Tanae dan Garugae tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga membuka peluang pengembangan wisata budaya di Sulawesi Selatan.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600