Hibata.id – Sebuah perjalanan epik dimulai pada pagi cerah 19 Oktober 2024, di Kendari. Dengan motor kesayangan, perlengkapan touring lengkap, dan semangat petualangan, perjalanan ini membawa Mohammad Akbar menuju Sabang, titik Kilometer Nol Indonesia. Lebih dari sekadar perjalanan, ini adalah penjelajahan untuk merasakan keragaman alam, budaya, dan keramahan Nusantara.
Etape 1: Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah
Perjalanan dimulai dengan tujuan awal Palopo. Jalur berbukit dan lebatnya hutan tropis menjadi teman sepanjang perjalanan. Toraja menyuguhkan keindahan budaya dengan rumah adat Tongkonan yang khas, sementara Parepare menghadirkan sensasi kuliner melalui Coto Makassar dan panorama pelabuhan yang menenangkan.
Dari Sidrap, deretan turbin angin raksasa berdiri megah, menawarkan pemandangan spektakuler. Di Makassar, Pantai Losari menjadi pemberhentian wajib sebelum menuju Sengkang, kota kecil di tepi Danau Tempe. Perjalanan berlanjut ke Mamuju, di mana pantai-pantai dengan laut biru yang tenang menjadi suguhan indah.
Setiba di Palu, keindahan kota ini menyimpan cerita haru bencana yang pernah melanda. Setelah itu, perjalanan berlanjut ke Luwuk, Pagimana, Bunta, dan Ampana, dengan pantai-pantai menawan yang memanjakan mata hingga akhirnya tiba di Parigi Moutong. Sulawesi Tengah menghadirkan pesona alam yang tak terlupakan.
Etape 2: Sulawesi Utara dan Gorontalo
Dari Marisa hingga Gorontalo, pegunungan hijau seolah tak ada habisnya. Di Kotamobagu, budaya Minahasa mulai terasa kental, disambut dengan keramahan khas masyarakatnya. Manado, kota kuliner yang terkenal dengan Tinutuan, menjadi destinasi berikutnya sebelum melanjutkan ke Bitung untuk menikmati keindahan bawah laut Taman Nasional Bunaken.

Tomohon memberikan kesan tersendiri dengan udara sejuk dan panorama Gunung Lokon yang megah. Sulawesi Utara adalah destinasi impian bagi pecinta alam.
Etape 3: Kalimantan Timur dan Tengah
Setelah menyeberang dari Palu ke Kalimantan, Balikpapan dan Samarinda menyambut dengan wajah modern di tengah hutan tropis. Saya sempat mampir ke Sesayap dan mengamati pembangunan kawasan Ibu Kota Negara (IKN).
Melanjutkan perjalanan ke Kotabaru dan Banjarmasin, suasana sungai-sungai besar dan keindahan alam memberikan kesan mendalam. Di Palangkaraya, keberagaman alam Kalimantan terasa begitu memikat.
Etape 4: Kalimantan Barat hingga Pulau Jawa
Setelah menikmati keindahan Kalimantan, perjalanan berlanjut ke Pontianak, kota yang dilintasi garis khatulistiwa. Dari Sambas, penyeberangan menuju Pulau Jawa dimulai, dengan Semarang sebagai pemberhentian pertama.
Jawa Tengah menyambut dengan pesona Gunung Merbabu di Salatiga, keagungan Candi Borobudur di Magelang, dan suasana khas Malioboro di Yogyakarta.
Etape 5: Jawa Barat hingga Pulau Sumatera
Setelah melewati Kebumen, Purwokerto, dan Tegal, saya tiba di Jakarta. Sebuah jeda singkat di ibu kota sebelum melanjutkan perjalanan ke Merak untuk menyeberang ke Lampung.
Etape 6: Pulau Sumatera hingga Kilometer Nol
Sumatera menawarkan petualangan baru, dari Palembang dengan jembatan ikoniknya, Jambi yang kaya akan tradisi, hingga Pekanbaru dan Medan. Puncak perjalanan diakhiri di Sabang pada 11 Januari 2025. Udara sejuk, hamparan laut biru, dan kebanggaan berdiri di titik nol Indonesia adalah perasaan yang tak terlupakan.
Epilog: Kenangan Sepanjang Perjalanan
Perjalanan lintas Nusantara ini bukan sekadar soal jarak yang ditempuh, tetapi tentang pengalaman mendalam, pelajaran hidup, dan rasa cinta terhadap keberagaman Indonesia. Dari Kendari hingga Sabang, setiap kilometer memiliki cerita yang akan selalu hidup dalam ingatan.