Scroll untuk baca berita
Sosial

PETI Bulangita Masih Terus Dikeruk Perut Bumi, Ada 7 Alat Berat Beroperasi

×

PETI Bulangita Masih Terus Dikeruk Perut Bumi, Ada 7 Alat Berat Beroperasi

Sebarkan artikel ini
Salah satu alat berat yang berada di PETi Bulangita. (Foto: Dok. Hibata.id)
Salah satu alat berat yang berada di PETi Bulangita. (Foto: Dok. Hibata.id)

Hibata.id – Deru mesin ekskavator menggema setiap hari di Bulangita, sebuah desa yang hanya berjarak belasan menit dari pusat Kota Marisa, ibu kota Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Bukan pembangunan yang tengah berlangsung di sana, melainkan pengerukan tanah besar-besaran untuk menambang emas secara ilegal. Dan ironisnya, semua terjadi terang-terangan di siang bolong—di hadapan hukum yang seolah sudah patah gigi.

Hibata.id mencatat, hingga Jumat, 25 April 2025, sedikitnya tujuh unit alat berat terus beroperasi tanpa henti. Tak ada garis polisi. Tak ada penyegelan. Tak ada sirene patroli. Yang ada hanyalah debu tambang yang membubung ke langit dan ketakutan yang perlahan menggerogoti warga.

Scroll untuk baca berita

Kejadian ini bukan rahasia lagi. Warga tahu. Wartawan tahu. Tapi aparat penegak hukum justru terlihat seperti tak tahu, atau lebih tepatnya: memilih untuk tidak tahu. Pertanyaan yang menggelayut pun menjadi tak terhindarkan—apakah ini sekadar kelalaian, atau ada pembiaran yang disengaja?

Baca Juga:  Seleksi PPPK Tahap 2 TA 2024 Resmi Ditutup, 1.6 Juta Non-ASN Terakomodir

“Aparat seakan tak bernyali,” ujar salah seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan. “Sudah lama aktivitas ini terjadi. Tapi tidak pernah ada tindakan tegas,” katanya.

Padahal, tambang emas ilegal bukan hanya soal pelanggaran administratif. Ini adalah kejahatan lingkungan yang bisa mengundang bencana. Longsor, pencemaran air tanah, banjir bandang—semuanya adalah skenario yang sudah berkali-kali terjadi di wilayah pertambangan liar.

Baca Juga:  FPPB dan AGRA Gelar Aksi Protes di depan Kantor CCM Group, Ini Masalahnya!

Namun di Bulangita, potensi itu seperti diabaikan, seolah nyawa warga tidak lebih penting dari logam mulia yang dikubur di bawah kaki mereka. Sikap pasif aparat penegak hukum semakin memperkuat dugaan bahwa ada permainan kotor di balik layar.

Hibata.id telah mencoba menghubungi Kapolsek Marisa, IPDA Robby Anysari, untuk meminta tanggapan. Namun hingga laporan ini diturunkan, pesan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp tak kunjung mendapat balasan.

Baca Juga:  Polda Gorontalo Bagikan Ribuan Paket Sembako Untuk Masyarakat

Bungkamnya penegak hukum di tengah sorotan publik menambah daftar pertanyaan yang menggantung di udara: Siapa yang seharusnya menjaga hukum? Dan siapa yang sebenarnya diuntungkan dari tambang emas ilegal ini?

Padahal, masyarakat Desa Bulangita berharap agar pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku tambang ilegal. Jika terus dibiarkan, kerusakan lingkungan dan dampaknya terhadap kehidupan warga dipastikan akan semakin parah.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600