Hibata.id – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis elektabilitas pasangan calon (paslon) pada pemilihan presiden (pilpres) 2024. Hasilnya, pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul atas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa hasil tersebut diambil sebelum debat capres ketiga berlangsung.
Baca Juga:Tampang dan Pekerjaan Pelaku Pengancaman Tembak Anies Baswedan
Burhanuddin memaparkan terjadi stagnasi elektabilitas pada pasangan Prabowo-Gibran dari hasil survei sebelumnya. Akan tetapi, Anies mengalami kenaikan, sementara tren penurunan terjadi pada Ganjar.
“Ini survei sebelum debat capres ketiga. Jadi kalau kita bandingkan dibanding survei bulan lalu terjadi stagnasi elektabilitas buat pasangan 02, ada dinamika positif Anies Baswedan naik ke 25 persen. Tren negatif 03 masih berlanjut,” kata Burhanuddin, dalam paparannya secara virtual, Kamis (18/1/2024).
“Apakah stagnasi 02 berlanjut sampai bulan depan? Kalau iya berarti kemungkinan 2 putaran terbuka, tapi kalau misalnya terjadi kejadian luar biasa, itu berarti kemungkinan 1 putaran masih terbuka buat paslon 02. Yang bisa saya simpulkan 1 putaran belum tentu, 2 putaran juga belum tentu. Tapi kalau terjadi 2 putaran kemungkinan besar paslon nomor 2 lolos. Yang belum clear siapa yang menemani Prabowo-Gibran jika dua putaran,” sambungnya.
Berikut ini hasil elektabilitas paslon:
1. Prabowo-Gibran 45,79 persen
2. Anies-Cak Imin 25,47 persen
3. Ganjar-Mahfud 22,96 persen
4. Tidak Tahu: 5,78 persen
Baca Juga:Berhembus Kabar, Ganjar Koalisi dengan Anies demi Kalahkan Prabowo
Indikator Politik Indonesia menggelar survei secara tatap muka pada 30 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024. Survei ini menargetkan populasi seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih.
Dalam survei ini, jumlah basis sampel sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Kemudian, dilakukan oversample di 13 provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Sehingga, total sampel sebanyak 4.560 responden.
Dengan asumsi metode stratified random sampling, ukuran sampel basis 4.560 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.